Berikut ini adalah pertanyaan dari andiaufaa pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar
Mohon untuk dijawab dengan benar!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Pada bulan Dzulka’dah tahun ke enam Hijriah Nabi Muhammad saw beserta para sahabatnya pergi ke Mekah untuk berumrah dan mengunjungi keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan.
Sesampainya di Hudaibiyah, beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kaum muslimin. Setelah itu mereka menanti-nanti kembalinya Utsman. Tetapi Utsman tidak juga datang karena ditahan oleh kaum musyrikin. Bahkan setelah itu tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. Karena itu Nabi saw mengambil baiat (janji setia) dari kaum muslimin untuk bersiap siaga memerangi kaum Quraisy sampai kemenangan tercapai. Para sahabat yang ikut baiat pada waktu itu lebih kurang 1.400 orang. Mereka berjanji akan menepati semua janji yang telah mereka ucapkan walaupun akan berakibat kematian diri mereka sendiri. Hal ini tersebut dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dari Salamah bin Akwa’, ia berkata yang artinya : Aku telah melakukan baiat kepada Rasulullah saw di bawah pohon kayu (Samurah) itu. Orang bertanya: “Untuk apa engkau melakukan baiat waktu itu?” Ia menjawab: “Untuk mati”. (H.R. Bukhari)
Janji setia ini telah diridai Allah Ta’ala, karena itulah peristiwa ini disebut ”Bai`atur Ridwan”. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (Q.S. Al-Fath: 18)
Bai`atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Ustman dan mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan ”Shulhul Hudaibiyah”. Di kemudian hari, ada para sahabat yang datang ke pohon kayu itu untuk mengenang dan memperingati peristiwa yang besar itu.
Menurut Nafi’, tatkala Umar bin Khattab yang menjadi khalifah waktu itu mendengar kedatangan sahabat ke pohon itu, beliau memerintahkan untuk menebang pohon itu, agar pohon kayu dan tempat itu tidak dikeramatkan dan dipuja oleh orang-orang yang datang kemudian sehingga menjadi tempat timbulnya syirik.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh iskahasan34 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 01 Feb 23