Kisah Ashabul ukhdud yang membakar orang-orang Mukmin tertuang di dalam

Berikut ini adalah pertanyaan dari snadasyahira pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar

Kisah Ashabul ukhdud yang membakar orang-orang Mukmin tertuang di dalam Q.S Al-buruj .Siapakah yang dimaksud dari Ashabul ukhdudtolong ya mau dikumpulin jam 6​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Siapakah Ashabul Ukhdud itu? Ashab al-ukhdud adalah suatu kaum yang lemah, namun mereka kokoh di atas agama mereka hingga mereka pun dibunuh oleh Raja desa tersebut dan mereka meninggal dalam keadaan beriman; sungguh ini adalah kemenangan

Suatu ketika di Negeri Najran di Yaman, hiduplah seorang Raja yang mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan. Selama memimpin, Raja tersebut memiliki seorang penyihir. Namun penyihir tersebut sudah tua sehingga penyihir tersebut meminta kepada Raja untuk mencarikan seorang anak muda agar dapat menggantikannya, mengambil alih urusan sihirnya kepada Raja.

Raja pun mengadakan sebuah sayembara dan terpilihlah seorang anak laki-laki muda yang cerdas. Anak muda tersebut kemudian diajarkan oleh penyihir tua ilmu-ilmu sihir agar kelak dapat digunakan untuk urusan kepada Raja.

Suatu ketika di dalam perjalanan dari rumah anak muda ke rumah penyihir, di sebuah gua anak muda tersebut bertemu dengan seorang pendeta Nasrani (saat itu, belum datang Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam. Ajaran pendeta tersebut murni dari ajaran Nabi Isa ‘alayhissalaam yaitu mengajarkan tauhid: mengesakan Allah). Pendeta tersebut mengajarkan anak muda itu tentang isi daripada kitab Injil. Anak muda tersebut pun mendalami Injil dan mendalami ilmu sihir.

Saat anak muda tersebut berada di puncak pemahaman ilmu Injil dan ilmu sihir, di tengah jalan di lereng gunung (dikatakan di dalam sebuah kitab) masyarakat di negeri Najran tersebut dihadang oleh hewan yang sangat besar. Tidak dikatakan hewan seperti apa, namun ukurannya dapat membuat masyarakat tidak dapat melalui lereng gunung kareng terhalang oleh tubuh hewan tersebut.

Masyarakat yang sudah mengenal anak muda tersebut bahwa anak tersebut berguru dengan penyihir Raja, meminta tolong kepada anak tersebut untuk menyingkirkan hewat yang menghalangi jalan mereka. Dalam Hadist panjang HR Muslim No. 3005 diriwayatkan bahwa anak tersebut ingin membuktikan apakah ajaran penyihir atau ajaran pendeta yang benar. Anak muda tersebut berkata, “Ya Allah, apabila perkara rahib itu lebih dicintai di sisi-Mu daripada tukang sihir itu, maka bunuhlah binatang ini sehingga orang-orang banyak dapat berlalu.” Lalu dilemparlah sebuah batu dan hewan tersebut pun mati dan jatuh ke jurang.

Masyarakat memuji anak tersebut dan mengatakan bahwa ilmu sihir yang ia miliki sangatlah hebat. Lalu anak tersebut mengatakan kepada masyarakat bahwa yang ia lakukan barusan bukanlah sihir melainkan pertolongan Allah. Ia membokar kedok penyihir, bahwa sihir-sihir yang dilakukannya selama ini adalah dusta semata kemudian anak muda tersebut mengajarkan ajaran Allah kepada masyarakat.

Raja Penguasa Najaran itu mendengar hal tersebut dan ia yang menganggap dirinya adalah Tuhan pun ingin menghukumnya.

Raja memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap anak muda tersebut dan membawanya ke atas gunung untuk dilempar dengan maksud memberikan pelajaran kepada seluruh masyarakat bahwa siapapun yang membangkang Raja, maka akan dihukum sedemikian rupa.

Saat berada di atas gunung, anak muda tersebut menasehati para pengawal Raja bahwasanya Raja tersebut bukanlah Tuhan. Tuhan hanyalah Allah. Namun para pengawal Raja tersebut tidak mau dengar hingga anak muda tersebut mengingatkan mereka untuk yang terakhir kalinya namun masih saja tidak didengar. Anak muda tersebut pun berdo’a kepada Allah, “Ya Allah, ambil alihlah mereka.” Kemudian Allah mendatangkan angin yang besar dan menjatuhkan pengawal-pengawal tersebut.

Anak muda itu pun turun dari atas gunung lalu kembali ke istana untuk menemui Raja. Raja Penguasa Najran itu bertanya kepada anak muda tersebut, “Dimana para pengawalku?” lalu anak muda tersebut menjawab, “Allah telah membinasakan mereka.”

Kemudian Raja kembali memanggil para pengawalnya lalu menyuruh mereka mengikat anak tersebut dan dibawa ke laut untuk ditenggelamkan. Dirantailah tangan dan kaki anak muda tersebut dengan batu yang mengikat. Seperti yang ia lakukan kepada para pengawal sebelumnya, anak muda tersebut menasehati para pengawal Raja namun mereka tidak mendengar. Anak muda tersebut berdo’a hal yang sama yang mana artinya, “Ya Allah, ambil alihlah mereka.” Tiba-tiba para pengawal tersebut terhempas dan tenggelam ke dalam lautan.

Dengan kuasa Allah, ikatan anak muda tersebut longgar sehingga ia pun lolos dan berenang ke tepian kemudian kembali ke istana untuk menemui Raja. Masyarakat di Negeri Najran yang sudah mengetahui hukuman yang diberikan Raja kepada anak muda tersebut, mereka berjanji apabila anak muda tersebut kembali lagi maka mereka akan beriman kepada agama Allah.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh alyaafikaa7 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 06 Jun 21