Berikut ini adalah pertanyaan dari saskiya2407 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Assalamu'alaikum wr. wb
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu. Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (Q.S At Taubah : 36)
Bulan rajab adalah termasuk di dalam salah satu dari empat bulan yang diharamkan (dimulyakan) Allah SWT. Di dalam bulan rajab terdapat suatu peristiwa sejarah yang sangat tidak pantas bagi seluruh umat islma melupakan peristiwa tersebut.
Isra' Mi'raj adalah sebuah perjalanan religius yang dijalani Rasulullah SAW. Yang diawali dengan pensucian hati secara dhohir yang lantas kemudian diisi dengan penuh sifat kebaikan sehingga menjadikan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah bagi kita semua.
Sebuah momentum terpenting dari kisah Isra' Mi'raj adalah difardhukannya sholat lima waktu bagi umat islam. Sebab salat merupakan amal pertama yang dihisab pada hari kiamat. Sebagaimana dalam hadits yang artinya, "Amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya, jika sholatnya diterima, maka diterimalah seluruh amalnya. Jika ditolak salatnya, maka ditolak pula seluruh amalnya." (HR Tabrani)
Berbicara masalah sholat, kita sebagai umat Islam harus merasa senang dan bersyukur atas adanya syariat dan difardhukannya sholat lima waktu. Betapa tidak, terdapat banyak hikmah, faidah, fadhilah yang sangat bermanfaat bagi kita semua.
Bila kita merenungkan sejenak, sebelum shalat terlebih dahulu disyariatkan bersuci dari hadast dan najis. Thaharah yang notabene sebagai salah satu syarat sholat secara sendiri pun juga mempunyai hikmah dan manfaat bagi kita semua terutama keselarasan, kenyamanan bersama. Kita semua sama sama tahu bahwa manusia secara umum merasa jijik bila anggota badan kita kotor. Hati dan pandangan kita jadi enggan melihat pakaian terhadap hal hal yang nampak tak bersih. Tentu tidak sedikit orang yang seenaknya dengan kondisi yang tidak baik tersebut.
Demikian juga halnya, bila seseorang ingin menghadap raja, menghadiri undangan semisal walimatus 'urs, maka pribadinya menuntut bersihnya pakaian dan badan dari kotoran yang melekatnya. Ini fenomena kecil yang terjadi diantara kita. Lantas bagaimana bila akan menghadap Allah SWT?
Disyaratkannya thaharah sebelum shalat diantaranya adalah agar kita senantiasa selalu bersih dari kotoran dhohir batin ketika menghadap Allah SWT sehingga malaikat dan orang orang yang sedang bersamaan berjamaah pun juga merasa nyaman tidak terganggu oleh kondisi seseorang yang tidak bersih keberadaannya. Hal ini adalah hikmah thaharah yang merupakan jalan yang harus ditempuh menuju shalat. Lantas bagaimana dengan faidah, hikmah shalat bagi kita semua?
Disaat shalat manusia berdiri menghadap Allah SWT sang pencipta sehari lima kali, dengan kondisi khudu', berusaha khusyu' dan merasa hina dihadapan Allah SWT. Manusia juga harus meletakkan hawa nafsunya dibawah telapak kakinya, sebab dia sedang dalam kondisi berangkat menghadap dengan sepenuh jiwa kehadirat ilahi yang hakiki, yang tidak ada dzat yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah SWT semata.
Sebagian rukun shalat adalah thuma'ninah fii jami'i al-Arkan, terutama thuma'ninahnya hati. Hal ini juga mengajarkan kepada kita agar manusia harus tetap tenang, tidak resah, sadar manakala tertimpa musibah dan menjalani roda kehidupan yang senantiasa silih berganti. Dengan pondasi iman kepada Qodlo' dan Qodar menuntut sikap hati untuk menerima segala yang terjadi setelah kita berusaha dan bertawakal kepada Allah SWT dengan konaah dan sabar, insyaallah kita mendapatkan sa'adah di dunia akhirat. Amin
Ketika kita mampu menghadirkan Allah dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafas kita, sebagian bagian dari proses penegakan dan pendirian shalat sebagaimana dalam surat Thoha ayat 14 yang artinya, "Dan dirikanlah sholat untuk mengingatku." Maka diharapkan dengan sendirinya semua perilaku yang buruk dan tercela kian menjauh dari kita. Hal inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah SWT dalam surat Al Ankabut ayat 45 yang artinya, "Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar."
Akhir kata, semoga kita tergolong ke dalam orang orang yang benar benar mendirikan shalat, sehingga mendapatkan keberuntungan, kebahagiaan di dunia dan akhirat nanti. Amin ya rabbal 'alamin. Wallahu a'lam.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Penjelasan:
MAAF KALAU SALAH
DAN
SEMOGA MEMBANTU
SEMANGAT BELAJAR YA
。◕‿◕。
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Balqis0212 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 08 Jun 21