4.Sebelum berdirinya AUM, KH Ahmad Dahlan diilhami dari Al Qur'an

Berikut ini adalah pertanyaan dari srafania pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar

4.Sebelum berdirinya AUM, KH Ahmad Dahlan diilhami dari Al Qur'an surat ...
a, Al Fatihah
c. An Nas
b. Al Maun
d. Al Ikhlas​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

K.H. Ahmad Dahlan Praktik Surat al-maun dalam Keluwesan Pergaulan

Penjelasan:

Nama aslinya Muhammad Darwis. Pada 1883 ia berangkat ke Makkah untuk memperdalam ilmu agama. Menjelang kepulangannya ke tanah air, seperti lazimnya tradisi masa itu, ia menemui seorang ulama yang akan memberikan nama Arab sebagai pengganti nama lama.

Ahmad Dahlan adalah nama barunya. Sosok ini adalah pendiri Muhammadiyah pada 1912 di Yogyakarta. Ia beberapa kali mukim di Makkah. Pada keberangkatannya yang kedua tahun 1903, di tanah suci ia belajar kepada sejumlah guru, salah satunya kepada Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, Mufti Mazhab Syafi’i di Masjidil Haram.

Ia juga mempelajari gerakan-gerakan pembaruan Islam yang saat itu tengah populer di beberapa negara. Ahmad Dahlan belajar dan mengkaji pemikiran tokoh-tokoh pembaruan seperti Jamaluddin al-Afghani, Ibnu Taimiyah, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Rida.

“Ahmad Khatib [al-Minangkabawi] membela mazhab Syafi’i, tetapi dia memperkenankan murid-muridnya membaca karya-karya kaum modernis," tulis M.C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008).

Gagasan pembaruan agama sampai juga ke tanah air lewat sejumlah majalah dan jurnal seperti Al Urwatul Wustqa dan Al-Manar, yang dibawa jemaah haji Indonesia yang kembali dari tanah suci.

Gerakan pembaruan yang menarik minatnya membuat ia secara khusus menemui Muhammad Abduh dan Rasyid Rida untuk mendiskusikan esensi gerakan pembaruan.

Selain mempelajari pemikiran pembaruan agama dari ulama-ulama Timur Tengah, Ahmad Dahlan juga belajar kepada Ahmad Surkati, ulama keturunan Sudan yang telah lama menetap di Jawa.

“Pertemuan mereka menghasilkan kesepakatan bahwa Kiai Haji Ahmad Dahlan akan mendirikan Muhammadiyah untuk menampung masyarakat bumi putera, sedang Ali [Ahmad] Soorkati mendirikan Al-Irsyad untuk mewadahi masyarakat Arab," tulis Abdul Mu’thi dan kawan-kawan dalam K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)

semoga terbantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh wwindayanti789 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Jun 21