Kota Yatsrib menjadi titik awalkemajuan dan perkembangandakwah Islam.​

Berikut ini adalah pertanyaan dari nurulhuda1586 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar

Kota Yatsrib menjadi titik awal
kemajuan dan perkembangan
dakwah Islam.​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Nabi Muhammad Saw. tiba di kota Yatsrib pada tanggal 16 Rabi’ul Awwal, bertepatan dengan 2 Juli 622 M. Sebelum memasuki kota Yatsrib, beliau singgah di desa Quba’ selama empat hari dan mendirikan Masjid diatas tanah milik Khultsum bin Hamdan, keturunan keluarga Bani Amr bin Auf dari golongan Aus, yang sekarang masjid itu dikenal dengan masjid Quba’ dalam Al-Qur’an disebut juga masjid Taqwa dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad Saw.. Setelah Nabi Muhammad Saw. memasuki kota Yatsrib maka kota Yatsrib diubah namanya dengan “al-Madinah al-Munawarah”, artinya kota yang bercahaya atau lebih dikenal dengan sebutan Madinah.

Di kota Madinah terdapat dua golongan masyarakat dari bangsa yang berbeda, golongan yang pertama berasal dari utara yaitu bangsa Yahudi yang terdiri dari bani Nadhir dan bani Quraidzah. Golongan kedua yang berasal dari selatan yaitu sukusuku Arab, di antara yang terkenal adalah suku Aus dan Khazraj. Mereka sering bermusuhan satu dengan lainnya. Pada tahun kesepuluh sesudah Nabi Muhammad Saw. diutus menjadi Rasul, beberapa orang dari suku Khazraj datang ke Mekkah untuk mengerjakan haji. Mereka disambut oleh Nabi Muhammad Saw., di tempat yang bernama al-Aqabah. Rasulullah Saw. mengadakan pertemuan dengan suku Khazraj sambil menyeru mereka kepada agama Allah Swt.. Pada tahun kedua belas sesudah kenabian Muhammad Saw., dibuatlah perjanjian yang terkenal dengan sebutan ”perjanjian wanita”, atau perjanjian ’aqabah pertama. Perjanjian itu disebut perjanjian wanita karena dalam perjanjian itu ikut hadir seorang wanita bernama Afra binti Abid Ibnu Tsa’labah.Isi perjanjian Aqabah pertama antara lain:

Kami tidak akan mempersekutukan Allah

Kami tidak akan mencuri

Kami tidak akan berzina

Kami tidak akan membunuh anak-anak kami

Kami tidak akan memfitnah dan menghasut

Kami tidak akan mendurhakai Nabi Muhammad Saw.

Pada tahun ketiga belas masa kenabian Muhammad Saw., 73 orang dari penduduk Madinah berkunjung ke Mekkah untuk menemuinya dan meminta Nabi Muhammad Saw. agar bersedia pindah ke Madinah. Rasulullah Saw. setuju, kemudian dibuat lagi perjanjian yang dikenal dengan ”perjanjian Aqabah yang kedua”. Dalam perjanjian ini Rasulullah Saw. didampingi oleh Abbas, paman beliau yang belum masuk Islam. Abbas berpesan agar suku Aus dan Khazraj dapat menjaga keselamatan Rasulullah Saw.. Mereka kemudia berjanji akan membela Rasulullah Saw., mendukung segala dakwah dan menjaga keselamatan Rasulullah Saw. Dari serangan musuh. Baiat Aqabah kedua ini merupakan titik awal perkembangan Islam sekaligus dakwah Rasulullah Saw. sehingga Islam dapat tersebar di seluruh penjuru negeri.

Di masa itu Madinah menjadi tempat berlindung yang aman bagi umat Islam,karena itu kaum muslimin mulai berhijrah ke sana. Sebelum memasuki Madinah Nabi Muhammad Saw. singgah di Quba’ dan mendirikan Masjid di atas tanah milik Khultsum bin Hamdan, keturunan keluarga Bani Amr bin Auf dari golongan Aus, yang sekarang masjid itu dikenal dengan masjid Quba’ dalam Al-Qur’an disebut juga masjid Taqwa. Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad Saw. dalam perjalanan menuju kota Madinah, penduduk Madinah telah menuggu kedatangan beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari kelima, tepatnya pada hari Jum’at 16 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622 M Nabi Muhammad Saw. beserta rombongan muhajirin disambut meriah oleh penduduk Madinah. Pada hari Jum’at ini pulalah untuk pertama kalinya Rasulullah Saw. mengadakan shalat Jum’at bersama kaum Muhajirin dan Anshar. Beliau berjalan dan kebanyakan kaum Anshar berusaha meraih Rasulullah dan memperoleh kemuliaan dengan menjamu beliau di sisi mereka. Maka mereka memegang tali kendali unta beliau dan beliaupun berterima kasih kepada mereka dan bersabda: “Biarkanlah, karena ia diperintah”. Tatkala unta tersebut sampai ke tempat yang Allah perintahkan, maka ia akan duduk. Beliau tidak turun darinya sebelum unta tersebut bangkit dan berjalan sedikit, lalu menoleh dan kembali lagi. Akhirnya, unta tersebut duduk di tempat semula, dan beliau turun darinya. Tempat itulah yang kemudian menjadi Masjid Nabawi. Rasulullah Saw. singgah di rumah Abu Ayub al-Anshari. Sedangkan Ali bin Abi Thalib, ia tetap berada di Mekkah selama tiga hari sepeninggal Nabi, kemudian keluar menuju Madinah berjumpa dengan Nabi Saw. di Quba.

Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah Saw. pada

Periode Madinah Di Madinah sebelum kedatangan agama Islam, antara suku Aus dan Khazraj selalu terjadi perselisihan bahkan tidak jarang terjadi pertumpahan darah hal ini dipicu oleh adanya pihak ketiga, yakni Yahudi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh syifakzahra dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 06 Aug 21