Orientasi :

Suatu pagi yang cerah di sebuah hutan, tikus sedang berjalan-jalan sambil menikmati indahnya hari. Ia tidak sengaja melewati Singa yang sedang tertidur. Sang singa tidur dengan pose kepalanya bertumpu pada kedua cakarnya.

Komplikasi :

Tikus yang kaget langsung berlari tergesa-gesa untuk melarikan diri, namun ia malah melintasi hidung singa. Singa menyadari keberadaan tikus dan terbangun. Dengan marah, singa meletakkan kakinya yang besar di atas tikus kecil itu.

“Singa, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk mengganggumu. Jadi, jangan makan aku” pinta Tikus yang malang itu.

“Tolong biarkan aku pergi, maka suatu hari aku akan membalas budimu”

Mendengar hal tersebut, Singa tertawa terbahak-bahak. Singa berpikir apakah tubuh kecil tikus itu bisa menolongnya yang berukuran lebih besar darinya.

“Hahaha, lucu sekali Tikus. Memangnya dengan tubuhmu yang kecil, kamu bisa membantu apa? Sudah-sudah, kali ini aku membebaskanmu. Pergi sana! Biarkan aku sendirian!”

Dengan segera Tikus berlari menjauh sehingga meninggalkan singa seorang diri

Resolusi :

Beberapa hari kemudian, Singa sedang mencari makanan di dalam hutan. Namun sang Singa malah terjebak di perangkap pemburu karena tidak hati-hati. Singa meraung berusaha membebaskan diri. Tikus yang tidak sengaja melewati tempat tersebut mendengar raungan Singa. Ia berjalan perlahan menuju kearah sumber suara. Betapa terkejutnya ia saat melihat Singa terjerat diantara jaring-jaring.

“Tikus, tolong bantu aku” lirih Singa pelan.

Tikus berlari ke salah satu tali besar yang mengikat Singa. Ia menggerogotinya sampai talinya terputus. Saat itu juga Singa dapat bebas dari perangkap pemburu.

Koda :

“Terima kasih, Tikus. Untungnya kau berada di sekitar sini. Jika tidak, mungkin bisa saja sekarang aku sudah dibawa para pemburu” kata Singa. “Aku juga ingin meminta maaf karena telah meremehkanmu”

“Tidak apa-apa, Singa. Waktu itu aku sudah bilang untuk membalas budimu suatu saat nanti. Dan tadi merupakan bentuk untuk membalas budimu karena kau telah membebaskan aku” jawab Tikus.

Semenjak kejadian tersebut, Singa dan Tikus saling hidup rukun dan tidak pernah mengejek ataupun meremehkan satu dengan yang lain.