benarkah nabi muhammad saw seorang pekerja keras?Jelaskan!

Berikut ini adalah pertanyaan dari temmynayla pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar

Benarkah nabi muhammad saw seorang pekerja keras?Jelaskan!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

jawaban:

Rasulullah Saw sendiri dikenal sebagai pekerja keras. Namanya sudah dikenal sebagai seorang saudagar sejak usia muda.

Muhammad baru berusia 12 tahun ketika pertama kali melakukan perjalan ke Suriah bersam pamannya, Abu Thalib. Dalam perjalanan ini pula, ia bertemu seorang pendeta, Bahira, yang memberitahu rombongannya bahwa kelak Muahammad menjadi seorang nabi.

Dari berbagai perjalanan perniagaaan yang dilakukan, Nabi berhasil membina dirinya sebagai pedagang profesional, yang memiliki reputasi dan Integritas yang luar biasa. Ia berhasil mengukir namanya di kalangan kaum Quraisy pada umumnya dan masyrakat bisnis pada khususnya, jauh sebelum ia dipekerjakan oleh saudagar terpandang saat itu, Khadijah, yang kelak menjadi istrinya. Ia saat itu biasa disapa dengan sebutan Siddiq (jujur) dan Amin (terpercaya).

Buku Muhammad sebagai Seorang Pedagang karya Afzalurrahman menyebut, berdasar riwayat Ma’amer yang mengutip Imam Zahri disebutkan, ketika mencapai usia dewasa, Nabi telah menjadi seorang pedagang, dengan modal orang lain.

Khadijah mempekerjakannya untuk membawa barang dagangannya ke pasar Habasyah yang merupakan kota dagang di Tahamah.

Rahasia keberhasilan dalam perdagangan adalah jujur dan adil dalam hubungan dengan para pelanggan. Kepada yang memberi kepercayaan, tak sepeserpun uang yang digelapkan dan tidak sesenpun yang di-mark up.

Dengan prinsip ini, Nabi mendapatkan keuntungan yang melebihi dugaan. Di sini, Nabi telah menunjukkan bagaimana caranya dengan tetap berpegang pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah mewujudkan kemakmuran dalam

Pernah diceritakan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa suatu hari ketika Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam sedang berada di sebuah majelis dengan para sahabat, terlihat pemuda berbadan kekar dan kuat sedang sibuk bekerja.

Pemuda itu berlalu-lalang di sekitar rumah Rasulullah Saw.

Kemudian, salah satu sahabat berkomentar, ‘Wah, sayang sekali pemuda itu, sepagi ini sudah sibuk bekerja’. Sahabat tersebut pun melanjutkan perkataannya, ‘Seandainya saja, kekuatan tubuhnya, umur mudanya dan kesempatan waktunya digunakan untuk jihad fi sabilillah, sungguh alangkah baiknya’.

Mendengat ucapan sahabat tersebut, Rasulullah mengingatkan agar tidak berkata demikian. Teguran Rasulullah ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Qashash.

Bahwa manusia selama hidupnya memang dianjurkan untuk kerja keras dalam bekerja dan mencapai keinginannya.

Bekerja keras telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat. Rasulullah saw. bekerja keras dengan cara berdagang untuk membantu perekonomian Abu Talib.

Usman bin Affan bekerja keras hingga menjadi pengusaha yang sukses. Contoh lain dapat ditemukan dalam sebuah hadits yang mengisahkan bahwa ada seorang sahabat yang ingin meninggalkan urusan dunia agar lebih khusyuk beribadah.

Sahabat itu berniat terus-menerus berpuasa dan beribadah sepanjang hari. Mendengar kabar tersebut, Rasulullah bersabda bahwa orang-orang yang meninggalkan dunia dan lebih mengedepankan urusan akhirat, bukan termasuk golongannya.

Dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan bahwa Rasulullah juga pernah mengingatkan para sahabat agar tidak mencari jalan termudah dalam bekerja, misalnya dengan cara meminta-minta. Orang yang saat di dunia memilih bekerja mencari rezeki dengan cara meminta-minta, pada hari akhir akan dibalas dengan meminta-minta panasnya api neraka.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yunikaarum03 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 05 Jul 21