Jawaban:

1)Pertemuan Kita

Aku duduk di meja itu

Kau duduk entah dimana

Aku tak tahu jika kau jatuh

Sedang aku hanya sibuk tertawa

Pertemuan kita bisa jadi bukan yang pertama

Namun aku pastikan ini yang pertama kuingat

Kupastikan ini yang pertama kusadari dirimu

Hadir menghantui hariku dengan taburan kasih

Kita selalu bertanya mengapa tidak dari dulu

Mengapa baru sekarang dipertemukan

Mengapa harus bertemu yang lain baru aku

Mengapa pertemuan kita begitu sederhana

Jawabannya adalah karena aku takdirmu

Kita tidak perlu cara yang rumit untuk bertemu

Mengatur janji, menata dandanan, hingga puisi cinta

Kita juga tidak perlu mempertanyakan masa lalu

Pertemuan kita begitu sederhana

Berawal dari mata yang jatuh ke hati

Berawal dari keindahan yang tak terungkap

Hingga kaki yang menggiring untuk menjabarkannya

Caraku membuatmu jatuh, hanya dengan senyumku

Dengan tawaku yang lepas memecah kegamanganmu

Dengan celotehku yang kau curi dengar dari tempatmu

Dengan suara lembut dan lugas dari jawabanku

Aku ingat bahasa tubuhmu yang hangat

Menyapa dengan senyum dua garis manis

Saat itu aku jadi penanya dan kau pembicara

Entah aku salah apa tapi justru aku banyak ditanya

Sekarang aku baru tahu

Kau adalah pria yang pernah memandangiku

Kau adalah pria yang pernah duduk di dekatku

Kau adalah pria yang kini jadi suamiku

2)Derita

Oleh: Sarah Andriani Saputri

Tak tahu sampai kapan

Jalan yang ku tempuh ini sampai di ujung

Lelah... Aku merasa lelah

Dengan jalan yang aku tapaki

Mungkin memang harus ku kemudikan dengan baik

Agar sampai di tujuan sesuai keinginan

Tapi, bisa kah diri ku?

Bisakah kemudi itu berkolaborasi dengan pikiran ku ini?

Ataukah kemudi itu yang bisa membawa ku ke jalan yang benar?

Tuhan... Ada kah seseorang yang Kau siapkan untuk ku

Untuk bersama menopang beban yang ku pikul ini

Agar mau ku bagi kesedihan ku

Mau ku bagi derita ku

Tak tahu apa lagi yang bisa ku lakukan

Aku

Wanita yang penuh dosa

Yang berharap Kau mau menunjukkan

Kuasa-Mu itu untuk ku