Jawaban:

Anak usia dini pada hakikatnya belum mampu membaca ayat Al-qur'an. Namun bagaimana cara mereka menghafal ayat-ayat tersebut? Anak usia dini berada dalam tahap meniru. Dia akan meniru apa yang dilihat oleh guru maupun orangtua. Guru mengajarkan ayat-ayat tersebut yang kemudian akan ditiru oleh siswa. Lalu bagaimana dengan anak yang baru lahir dapat menghafal ayat-ayat Al-qur'an? Menurut penelitian, bayi di dalam rahim dapat mendengarkan suasana yang ada di luar rahim. Dengan membacakan ayat Al-qur'an secara terus-menerus bayi akan refleks menyimpannya ke dalam memorinya.

Point terpenting dalam metode menghafal adalah PENGULANGAN. Dengan pembiasaan pengulangan yang di lakukan secara intensif, siswa akan mudah menghafal surah-surah pendek dalam Al-qur’an dan akan tersimpan dalam memori jangka panjang (long term memory). Seperti halnya orang dewasa yang kini dengan mudahnya membaca surah al-Fatihah tanpa mengingat-ingat ayat yang akan di baca. Hal itu merupakan contoh pembiasaan pengulangan yang dilakukan di masa kecilnya . Dengan terbiasa membaca dan mengulang-ulang akan menjadikan orang dewasa hafal surah tersebut di luar kepala.

Program menghafal yang diberikan sekolah terhadap siswa tidak hanya diterapkan di sekolah, namun orangtua juga perlu belajar untuk mengulang apa yang telah diajarkan di sekolah. Namun sebagai orangtua pun harus mengerti apa yang dipesan oleh anak. Jika anak mulai bosan atau lelah biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan terlebih dahulu. Mungkin mereka ingin bermain terlebih dahulu dan orangtua tidak melarangnya karena itu salah satu ciri-ciri anak kreatif. Jika anak bosan dengan metode menghafal yang digunakan, baik guru maupun orangtua dapat mencari solusi untuk menanganinya. Banyak metode menghafal yang dapat digunakan dan orangtua dapat memilih metode yang sesuai dengan anaknya

Penjelasan:

JADIKAN JAWABAN TERCERDAS YA