Jawaban:

Ya, akuntansi koperasi dapat diubah menjadi akuntansi syariah secara kaffah (suci atau lengkap) dengan melakukan beberapa perubahan pada sistem akuntansi yang digunakan. Berikut adalah beberapa prinsip dasar akuntansi syariah yang dapat diterapkan pada koperasi:

Menghindari riba: Koperasi harus menghindari penggunaan sistem bunga atau riba dalam segala bentuk transaksi keuangan. Sebagai gantinya, koperasi dapat mengadopsi sistem bagi hasil (mudharabah atau musyarakah) untuk membagi keuntungan dengan anggota.

Transparansi dan kejujuran: Koperasi harus memastikan bahwa informasi keuangan yang diungkapkan adalah benar, akurat, dan dapat dipercaya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan transparansi dan kejujuran dalam proses akuntansi dan pelaporan keuangan.

Pemisahan aset: Koperasi harus memisahkan aset yang dimiliki secara jelas antara aset yang dimiliki oleh koperasi dan aset yang dimiliki oleh anggota. Hal ini akan memudahkan dalam pelacakan aset dan pengelolaannya dengan lebih teratur.

Pengawasan: Koperasi harus memiliki mekanisme pengawasan yang kuat dan efektif dalam pengelolaan keuangan dan aset. Pengawasan ini dapat dilakukan oleh pengurus atau dewan pengawas yang dipilih oleh anggota.

Zakat dan infak: Koperasi dapat menerapkan sistem pengumpulan zakat dan infak dari anggota dan pengelola untuk didistribusikan ke orang yang berhak menerimanya.

Keadilan dan keberlanjutan: Koperasi harus memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan secara keuangan seimbang dan adil, serta menjaga keberlanjutan usaha agar dapat memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar akuntansi syariah seperti di atas, koperasi dapat menjadi lebih kaffah atau lengkap dalam menjalankan kegiatannya dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi anggota dan masyarakat.