Tuliskan teori teori tentang asal mula terjadinya tata surya

Berikut ini adalah pertanyaan dari RehanBond1435 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Tuliskan teori teori tentang asal mula terjadinya tata surya

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Tata surya adalah sekumpulan benda – benda langit yang berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari yang merupakan pusat tata surya.  Tata surya merupakan anggota dari suatu galaksi. Tata surya kita adalah anggota dari galaksi Bima Sakti. Tata surya kita terletak di pinggir galaksi bima sakti. Jarak antara tata surya kita dengan pusat galaksi Bima Sakti adalah sekitar 2,6 x 1017 km atau setara dengan perjalanan 28. 000 tahun cahaya.

Asal – Usul Tata Surya

Banyak ilmuwan yang telah mempelajari tentang tata surya dan semua hal di dalamnya. Hal itu termasuk bagaimana tata surya kita ini terbentuk. Ada beberapa teori mengenai pembentukan tata surya. Diantaranya adalah: Teori Big Bang, Nebula, Planetisimal, Kondensasi, dan Bintang kembar.

a. Teori Nebula

Teori nebula adalah teori pertama mengenai pembentukan tata surya. Teori ini dekemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775, dan disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Menurut mereka, tata surya pada awalnya adalah kabut raksasa yang terbentuk dari debu, es. Dan gas. Kabut itulah yang disebut nebula. Karena gravitasi dari kabut tersebut, maka kabut itu berputar dengan arah tertentu. Akibat putaran itu, suhu yang dimiliki kabut itu memanas, dan akhirnya memadat menjadi matahari raksasa.

Matahari raksasa itu juga berputar dan perputarannya semakin cepat. Hal itu mengalkibatkan banyak dari maeteri – meteri penyusunya (gas, batuan, dsb) terlontar, dan matahari pun semakin menyusut. Gas hasil lontaran matahari tadi terpengaruh gaya gravitasi matahari yang besar sehingga gas – gas trsebut memadat dan mengalami pendinginan sehingga berubah menjadi planet, dan benda angkasa lainnya.

b. Teori Big Bang

Big Bang adalah istilah untuk menggambarkan suatu ledakkan yang sangat besar. Beberapa ilmuan percaya bahwa tata surya kita ini dulunya merupakan suatu bintang yang ukurannya sangat besar. Dalam kurun waktu beberapa juta tahun, umur bintang tersebut habis dan meledak.

Ledakkan yang ditimbulkan sangatlah dahsyat karena ukuran dan energi yang dimiliki bintang tersebut. Ledakannya setara dengan 5 x 1025 kali kekuatan bom nuklir sebesar 1 ton. Partikel – partikel yang terlontar akibat ledakkan tersebut menyatu dan memadat akibat gaya gravitasi dan energi dari ledakkan tersebut. Dan jadilah benda – benda langit seperti yang kita ketahui sekarang.

c. Teori Planetisimal

Teori planetisimal adalah teori yang dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton. Teori ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk akibat tabrakan antara bintang dengan matahari.

d. Teori Bintang Kembar

Teorio ini dikemukakan oleh Fred Hoyle pada 1956. Menurut teori ini, tata surya merupakan pecahan dari dua buah bintang yang ukurannya sama (kembar). Biuntang yang satu meledak sementara bintang yang satunya lagi tidak. Hasil ledakan dari bintang yan gmeledak terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak sehingga pecahannya selalu bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Pecahan dari bintang yang meeledak merupakan anggota dari tata surya yang kita ketahui, sedangkan bintang yang tidak meledak merupakan matahari yang menjadi pusat perputaran benda – benda di sekelilingnya.

Dari beberapa teori diatas, teori yang dianggap paling kuat adalah teori Nebula dan teori Big bang.

Selain teori mengenai terbentuknya tata surya, ada juga teori yang mempelajari apakah pusat tata surya sebenarnya. Apakah Bumi, atau matahari? Pada sekitar tahun 140 M, Claudius Ptolemaeus mengemukakan suatu teori yang mengatakan bahwa Bumi merupakan pusat tata surya, dan benda – benda langit lain mengelilinginya. Teori tersebut diberi nama teori Geosentris. Geo artinya bumi, dan sentris artinya pusat.

Namun, setelah ditemukannya teleskop oleh Galileo Galilei, maka kekuatan teori Geosentrispun mulai deragukan. Adalah Nicolaus Copernicus, orang yang berhasil menemukan kesalahan pada teori Geosentris. Copernicus dalam bukunya, De Revolutionibus Orbium Coelestium mengemukakan teori heliosentris (helio = matahari, dan sentris = pusat) yang mengatakan bahwa sebenarnya yang menjadi pusat tata surya adalah matahari. Benda – benda langit lainnya termasuk bumi berputar mengelilingi matahari. Sampai saat ini, itulah teori yang dianggap dan diakui oleh seluruh masyarakat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh izzatak dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 20 Aug 17