jelaskan kesamaan antara utang konversi dan utang yang diterbitkan waran

Berikut ini adalah pertanyaan dari frescotiwiriay177 pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan kesamaan antara utang konversi dan utang yang diterbitkan waran saham ?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Utang dan Ekuitas ( Debt & Equity )

Banyak kontroversi yang terkait dengan perlakuan akuntasi untuk instrumen keuanga seperti opsi saham, sekuritas konvertibel, dan saham preferen berhubungan dengan apakah perusahaan harus melaporkan intrumen intrumen ini sebagian kewajiban (liability) ataukah sebagai ekuitas. Misalnya, perusahaan harus menggolongkan saham yang tidak dapat ditembus (nonredeemable) sebagai ekuitas karena perusahaan penerbitnya tidak memiliki kewajiban(obligation) untuk membayar dividen atau membeli kembali saham. Pengumuman dividen adalah kebijakan perusahaan penerbit, demikian pula mengenai keputusan untuk membeli kembali saham tersebut. Demikia pula, saham preferen yang tidak dapat ditebus tidak mengharusakan perusahaan penerbitnya untuk membayar dividen atau membeli sahamnya kembali. Oleh karena itu, saham biasa atau saham preferen yang dapat ditebus tidak mempunyai karakteristik kewajiban yang penting kewajiban untuk membayar pemegang saham biasa atau saham preferen pada suatu saat dimasa depan.

Sekuritas yang mempunyai dua karakteristik, baik sebagai hutang maupun ekuitas. Misalnnya, obligasi koonvertibel mempunyai karakteristik baik sebagai hutang maupun ekuitas. Sekuritas konvertibel di samping opsi, warna, dan sekuritas yang lain sering kali disebut sebagai sekuritas dilutif (dilutive securities), karena pada saat pengurangan (exercise), sekuritas ini akan mengurangi / mendilusi laba per saham.

2. Utang Terkonversi ( Debt Converted )

Aset dan kewajiban finansial merupkan pos-pos statemen keuangan sebagai konsekuensi adanya instrumen finansial. Instrumen finansial pada dasarnya merupakan alat pembayaran atau penjaminan sehingga dapat digunakan oleh pemegangnya untuk melunasi utang. Utang terkonversi (convertible debt) merupakan salah satu instrumen finansial tersebut. Karakteristik obligasi konversi menimbulkan masalah akuntansi pada saat pengakuan, pengkonversian, dan pelunasan.

Karena bersifat kewajiban dan ekuitas, masalah pada saat pengakuan adalah apakah harga penerbitan (kos) obligasi harus dipecah menjadi porsi yang merepresentasi utang obligasi (masuk kewajiban) dan porsi yang merepresentasi hak konversi (masuk ekuitas) atau harga penerbitan tidak dipecah dan utang terkonversi dianggap utang semata-mata.

Terdapat dua perbedaan pendapat mengenai hal tersebut. Pendukung pemisahan berpendapat bahwa hak konversi dapat dinilai karena hak tersebut tidak berbeda dengan hak beli saham. Sementara itu, pendukung semata-mata utang mengatakan seballiknya. Landasan mereka dalam memperlakukan utang terkonversi semata-mata sebagai utang adalah ketidakterpisahan (inseparability) dan kepraktisan (practicality). Hal ini pula yang menjadi basis APB dalam memandang nilai obligasi dan hak konversi sebagai satu kesatuan.

Jika obligasi dapat dikonversi menjadi sekuritas perusahaan lainnya selama periode tertentu sesudah penerbitnya, maka obligasi tersebut disebut sebagai Obligasi konvertibel (convertible bonds). Obligasi konvertibel menggabungkan manfaat dari sebuah obligasi dengan hak istimewa (privilege) untuk menukarnya dengan saham pada opsi pemegang saham. Obligasi itu dibeli oleh investor yang menginginkan keamanan atas obligasi yang dipegangnya (jaminan bunga dan pokok) ditambah opsi tambahan berupa konversi jika nilai saham tersebut meningkat secara signifikan.

Perusahaan menerbitkan sekuritas konvertibel karena dua alasan utama. Pertama adalah keinginan untuk meningkatkan modal ekuitas tanpa memberikan pegendalian kepemilikan yang berlebihan kecuali diperlukan. Untuk mengilustrasikannya, asumiskan bahwa perusahaan ingin mendapat $1.000.000 pada saat saham biasanya dijuah seharga $45 persaham. Penerbitan seperti ini akan membutukan penjualan sebanyak 22.222 saham (dengan mengabaikan biaya penerbitan). Dengan menjual 1.000 Obligasi pada nilai pari $1.000, yang masing masing dapat dikonversi menjadi 20 lembar saham biasa, perusahaan dapat memperoleh $1.000.000 dengan hanya menerbitkan 20.000 lembar saham biasa.

Alasan kedua mengapa perusahaan menerbitkan sekuritas konvertibel adalah untuk memperoleh pembiayaan dengan saham biasa pada suku bunga yang rendah. Banyak perusahaan hanya dapat menerbitkan hutang pada suku bunga yang tinggi, kecuali jika perjanjian konvertibel dicantumkan. Hak istimewa atau privilage konversi membuat para investor bersedia menerima suku bunga yang lebih rendah dibandingkan penerbitan hutang secara normal. Sebagi contoh, Amazon.com baru baru ini menerbitkan obligasi konvertibel yang membayar bunga pada hasil efetif 4,75% yang lebih rendah daripada yang harus dibayar Amazon.com jika menerbikan hutang langsung. Pada suku bunga yang lebih rendah ini, investor memperoleh hak untuk memberli saham biasa amazon.com pada harga yang tetap sampai jatuh tempo.

Akuntasi untuk hutang konvertibel mencakup masalah pelaporan pada saat (1) penerbitan, (2) konversi, (3) penarikan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fadhilzakwansaputra2 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 03 Jan 23