Beberapa contoh aktivitas pendukung atau fungsi administrasi dan umum pada sebuah perusahaan manufaktur antara lain:

1. Keuangan dan akuntansi: meliputi pencatatan transaksi keuangan, pembuatan laporan keuangan, pengelolaan pajak, dan pengaturan anggaran.
2. Sumber daya manusia: termasuk rekrutmen, seleksi, pelatihan, evaluasi kinerja, manajemen gaji dan tunjangan karyawan, dan pengaturan kebijakan karyawan.
3. Pengadaan: mencakup pengadaan bahan baku, suku cadang, peralatan, dan layanan yang diperlukan dalam kegiatan produksi.
4. Teknologi informasi: meliputi pengelolaan jaringan komputer, perangkat lunak, hardware, dan infrastruktur teknologi informasi lainnya.
5. Pemasaran dan penjualan: termasuk riset pasar, promosi produk, pengelolaan saluran distribusi, dan manajemen hubungan pelanggan.
6. Manajemen fasilitas: mencakup perawatan gedung dan peralatan, manajemen ruang, keamanan, dan pengaturan ketersediaan fasilitas dan sarana umum lainnya.
7. Hukum dan perizinan: mencakup pengaturan kepatuhan hukum dan peraturan, pengajuan izin dan perizinan, manajemen sengketa, dan pengaturan kontrak.

Aktivitas pendukung ini penting bagi perusahaan manufaktur karena mereka mendukung operasi inti perusahaan, seperti produksi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuan mereka dengan efektif dan efisien.