Jawaban:

Anggaran yang realistis: Anggaran harus realistis, yaitu terkait dengan kondisi riil dan tidak terlalu optimis atau pesimis. Dalam menyusun anggaran, perlu mempertimbangkan data historis, perkembangan ekonomi, kebijakan fiskal, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kondisi keuangan.

Pengawasan Anggaran: Pengawasan anggaran perlu dilakukan secara berkala dan rutin agar pelaksanaannya dapat sesuai dengan rencana. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemantauan terhadap realisasi anggaran, evaluasi terhadap kinerja organisasi, serta tindakan perbaikan atas kondisi yang teridentifikasi.

Prioritas Anggaran: Prioritas anggaran harus ditentukan berdasarkan kebutuhan organisasi dan program-program yang menjadi fokus utama. Dalam menentukan prioritas, perlu memperhatikan target, sasaran, dan sumber daya yang tersedia agar anggaran yang dikeluarkan dapat memberikan hasil yang optimal.

Konsistensi Anggaran: Konsistensi anggaran terkait dengan kesesuaian antara anggaran dan rencana jangka panjang organisasi. Hal ini mencakup pengelolaan anggaran secara konsisten dengan visi, misi, dan strategi organisasi.

Transparansi Anggaran: Transparansi anggaran penting untuk menjaga akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan organisasi. Dalam hal ini, informasi mengenai pengelolaan anggaran harus dapat diakses secara publik dan terbuka, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.