Untuk menyelesaikan masalah ini, perlu dilakukan beberapa langkah berikut:

1. Hitung nilai rata-rata harga per unit barang CA pada saat pembelian.

Nilai rata-rata harga per unit pada saat pembelian dapat dihitung dengan rumus:

Rata-rata harga per unit = Total harga pembelian / Jumlah barang yang dibeli

Dalam kasus ini, total harga pembelian adalah Rp. 23.500 dan jumlah barang yang dibeli adalah 20Q. Karena 1Q sama dengan 1 unit barang, maka jumlah barang yang dibeli adalah 20 unit.

Sehingga, rata-rata harga per unit adalah:

Rata-rata harga per unit = Rp. 23.500 / 20 = Rp. 1.175

2. Hitung nilai persediaan barang CA pada tanggal 18 November.

Nilai persediaan barang pada tanggal 18 November dapat dihitung dengan cara:

Nilai persediaan pada tanggal 18 November = (Saldo awal + Pembelian) - Penjualan

Saldo awal pada tanggal 10 November adalah 100Q seharga Rp. 24.000, sehingga dapat dihitung sebagai berikut:

Saldo awal = 100Q x Rp. 240 = Rp. 24.000

Pembelian pada tanggal 18 November adalah 20Q dengan harga rata-rata Rp. 1.175 per unit, sehingga dapat dihitung sebagai berikut:

Pembelian = 20Q x Rp. 1.175 = Rp. 23.500

Penjualan pada tanggal 21 November adalah 115Q dengan harga jual total Rp. 25.000, sehingga harga jual per unit adalah:

Harga jual per unit = Rp. 25.000 / 115Q = Rp. 217,39 per unit

Sehingga, nilai persediaan barang pada tanggal 18 November adalah:

Nilai persediaan pada tanggal 18 November = (Saldo awal + Pembelian) - Penjualan

= (Rp. 24.000 + Rp. 23.500) - (115Q x Rp. 217,39)

= Rp. 47.500 - Rp. 24.990,85

= Rp. 22.509,15

Jadi, nilai persediaan barang CA pada tanggal 18 November adalah Rp. 22.509,15.