Kondisi bisnis yang semakin tidak pasti memerlukan kepemimpinan strategik. Menurut

Berikut ini adalah pertanyaan dari Anastasianf pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Kondisi bisnis yang semakin tidak pasti memerlukan kepemimpinan strategik. Menurut Anda, bagaimana membangun kepemimpinan strategik? Sila diskusikan dan berikan contohnya

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Kepemimpinanstrategik berhubungaan dengankemampuan seorang pemimpin yang memiliki visi dalam mengantisipasi, dan mempertahankan fleksibilitas, serta memberi kuasa kepada orang-orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang diperlukan.

Beberapa cara untuk membangun kepemimpinan strategik:

1. Memahami visi dan misi organisasi yang dipimpin: Seorang pemimpin strategik harus memahami tujuan jangka panjang organisasi dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dapat membawa organisasi mendekati visi dan misi tersebut. Contohnya memutuskan dan mengimplementasikan perencanaan srategis sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki organisasi yang dipimpinnya.

2. Menganalisis lingkungan bisnis: Pemimpin strategik harus memahami lingkungan bisnis di mana organisasi beroperasi. Hal ini termasuk menganalisis persaingan, tren pasar, peraturan pemerintah, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Contohnya  seorang pemimpin memiliki “sense” untuk menerapkan sebuah strategi dalam memasarkan produk baru setelah melakukan analisa pasar yang menyangkut tren pasar, produk yang sedang diminati dan produk-produk yang dimiliki kompetitor termasuk peraturan pemerintah.

3. Mengembangkan perencanaan strategis: Pemimpin strategik harus mampu mengembangkan rencana jangka panjang yang berfokus pada tujuan dan visi organisasi. Rencana ini harus mencakup strategi untuk menghadapi tantangan dan kesempatan di masa depan. Contohnya meningkatkan produktivitas dalam hal jumlah untuk memenuhi permintaan pasar.

4. Mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat: Pemimpin strategik harus memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada data yang akurat. Hal ini termasuk menganalisis kinerja organisasi, tren pasar, dan data lain yang relevan. Contohnya menaikkan posisi bawahannya berdasarkan hasil kinerja tahunan yang dilaporkan dalam bentuk laporan data yang akurat.

5. Membangun tim yang kuat: Seorang pemimpin strategik harus dapat membangun tim yang kuat dan memastikan bahwa setiap anggota tim memahami visi dan misi organisasi. Tim harus bekerja sama untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi. Contohnya:mengangkat dan memilih seorang bawahan untuk masuk dalam sebuah team berdasarkan spesialisasi yang dimilikinya.

Pembahasan

Tipe-Tipe Kepemimpinan

Menurut Franklyn dalam Onong Effendy (1993:200), terdapat 3 tipe kepemimpinan, yaitu:

  • Kepemimpinan otokratis:  merupakan ciri gaya kepemimpinan yang selalu menganggap organisasi sebagai milik pribadi,  memiliki sifat arogan, mengidentikan atau menyamakan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata dalam mencapai tujuan, anti terhadap kritik dan saran, terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya, dalam tindakan pergerakannya sering mempergunakan pendekatan paksaan dan bersifat menghukum. Indikator dari Gaya Kepemimpinan Otokratis antara lain: (1) Sentralisasi Wewenang (2) Produktivitas Kerja (3) Manajemen setiap keputusannya dianggap sah, dan pengikut – pengikutnya wajib menerima perintah tanpa perlu dipertanyakan
  • Kepemimpinan demokratis: merupakan gaya kepemimpinan yang memiliki karakteristik tertentu seperti memanusiakan bawahan, menganggap bawahan sebagai asset berharga, makhluk yang derajatnya sama dimata Tuhan, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dalam kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya; selalu terbuka dalam menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahan, berusaha menjadikan bawahannya sukses. Sebagai seorang pemimpin juga berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadi sebagai pimpinan.  Indikator dari gaya kepemimpinan demokratis antara lain: (1) Hubungan baik antara pimpinan dengan pegawai (2) Penghargaan terhadap pegawai (3) Manajemen yang mendengarkan aspirasi bawahannya.
  • Kepemimpinan bebas atau masa bodoh (Laisez Faire): merupakan gaya atau tipe kepemimpinan yng berbanding terbalik dari tipe kepemimpinan otokratis. Dalam kepemimpinan tipe ini, sang pemimpin cenderung menunjukkan perilaku yang pasif dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang pemimpin yang memiliki kendali bebas biasanya akan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri. Disini seorang pemimpin biasanya memberikan kebebasan yang seluas-luasnya terhadap bawahan dengan menganggap semua usahanya akan berjalan lancar tanpa suatu kendala yang berarti dalam mencapai keberhasilan.

Pelajari Lebih Lanjut

Detail Jawaban

Kelas: 10

Mapel: Ekonomi

Bab: 6 – Konsep Manajemen

Kode: 10.12.6

#AyoBelajar#SPJ2

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh endahsolutions77 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 29 Jul 23