Untuk menghitung Nilai Present Value (NPV) pinjaman yang diperoleh oleh perusahaan, kita perlu menghitung jumlah pembayaran angsuran bulanan yang harus dilakukan dan kemudian menghitung NPV dari aliran kas tersebut.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

Menghitung jumlah angsuran bulanan:

Pinjaman sebesar Rp100 juta harus dilunasi dalam waktu 2 tahun, atau 24 bulan.

Karena angsuran bulanan harus dalam jumlah yang sama, kita perlu membagi jumlah pinjaman dengan jumlah bulan:

Jumlah angsuran bulanan = Jumlah pinjaman / Jumlah bulan

= Rp100 juta / 24 bulan

= Rp4.166.667 per bulan

Menghitung NPV:

Suku bunga yang diberikan oleh pemerintah adalah 1,0% per bulan.

Tingkat bunga kredit pada umumnya adalah 1,5% per bulan.

Selisih suku bunga adalah 1,5% - 1,0% = 0,5% per bulan.

NPV adalah jumlah dari aliran kas yang dihitung dengan mengurangi pembayaran angsuran bulanan dengan selisih suku bunga.

NPV = -Jumlah pinjaman + (Pembayaran angsuran bulanan x (1 - (1 + Selisih suku bunga)^(-Jumlah bulan))) / Selisih suku bunga

NPV = -Rp100 juta + (Rp4.166.667 x (1 - (1 + 0,005)^(-24))) / 0,005

NPV = -Rp100 juta + (Rp4.166.667 x (1 - (1,005)^(-24))) / 0,005

NPV = -Rp100 juta + (Rp4.166.667 x (1 - 0,7856)) / 0,005

NPV = -Rp100 juta + (Rp4.166.667 x 0,2144) / 0,005

NPV = -Rp100 juta + Rp898.622.225

NPV = Rp-1.101.377.775

Jadi, NPV pinjaman yang diperoleh oleh perusahaan tersebut adalah Rp-1.101.377.775. Nilai negatif menunjukkan bahwa pinjaman ini merugikan perusahaan, karena suku bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga kredit pada umumnya.

semoga bermanfaat

maaf kalo salah kak