PT "PERKASA" menggunakan sistem harga pokok standar di dalam penentuan

Berikut ini adalah pertanyaan dari unknown pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

PT "PERKASA" menggunakan sistem harga pokok standar di dalam penentuan harga pokok produksi. Biaya standar untuk memproduksi 1 unit produk adalah: Bahan Baku A 7 Kg @ Rp 420 = Bahan Baku B 5 Kg @ Rp 650 Bahan Baku C 8 Kg @ Rp 370 Upah Langsung 4 Jam @ Rp 1.200 BOP= 4 Jam @ Rp 1.050 Harga Pokok per Unit. = A Rp 2.940 B Rp 3.250 C Rp 2.960 + Rp 9.150 4.800 Rp Rp 4.200 + Rp 18.150 Harga jual per Unit Rp22.750,00 BOP dibebankan kepada produk atas dasar pemakaian normal Jam Kerja Langsung. Kapasitas normal produk per bulan 1.800 Unit, dengan budget BOP tetap Rp3.024.000,00 dan BOP variabel Rp4.536.000,00 Jenis bahan Pembelian Bahan Baku Bahan A 15.000 Kg @ Rp 450 Bahan B 10.000 Kg @ Rp 625 Bahan C 16.000 Kg @ Rp 390 Data Produksi dan biaya produksi bulan Desember 2022 sebagai berikut: Produk yang dihasilkan 1.750 unit. Pemakaian Bahan Baku 11.950 Kg 8.880 Kg 13.670 Kg Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp9.050.000,00 Jam Kerja Langsung sesungguhnya 7.240 Jam. BOP sesungguhnya yang terjadi adalah BOP variabel Rp4.482.500,00 dan BOP tetap Rp3.025.000,00DIMINTA 1 Buatlah analisis selisih biaya bahan baku: a. Selisih harga pembelian bahan (model 2 selisih)
b. Selisih harga bahan yang dipakai (model 2 selisih)
c Selisih kuantitas pemakaian bahan (model 2 selisih)
d. Selisih Komposisi & selisih hasil
2. Buatlah analisis Biaya Tenaga Kerja dengan model 3 selisih.
3. Buatlah analisis BOP dengan model 4 selisih.

untuk siapapun minta tolong jawab, aku akan sangat berterimakasih orang baik ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

1. a. Selisih harga pembelian bahan (model 2 selisih):

Bahan A: 15.000 Kg x (Rp450 - Rp420) = Rp30.000

Bahan B: 10.000 Kg x (Rp625 - Rp650) = Rp-25.000

Bahan C: 16.000 Kg x (Rp390 - Rp370) = Rp20.000

Total Selisih Harga Pembelian Bahan = Rp25.000

b. Selisih harga bahan yang dipakai (model 2 selisih):

Bahan A: 11.950 Kg x (Rp450 - Rp420) = Rp23.400

Bahan B: 8.880 Kg x (Rp625 - Rp650) = Rp-19.500

Bahan C: 13.670 Kg x (Rp390 - Rp370) = Rp16.200

Total Selisih Harga Bahan yang Dipakai = Rp20.100

c. Selisih kuantitas pemakaian bahan (model 2 selisih):

Bahan A: (15.000 Kg - 11.950 Kg) x Rp420 = Rp6.300

Bahan B: (10.000 Kg - 8.880 Kg) x Rp650 = Rp13.200

Bahan C: (16.000 Kg - 13.670 Kg) x Rp370 = Rp5.400

Total Selisih Kuantitas Pemakaian Bahan = Rp24.900

d. Selisih Komposisi & selisih hasil:

Selisih Komposisi:

Bahan A: 11.950 Kg - 7 Kg = 4.950 Kg

Bahan B: 8.880 Kg - 5 Kg = 3.880 Kg

Bahan C: 13.670 Kg - 8 Kg = 5.670 Kg

Selisih Hasil: 1.750 Unit - 1.800 Unit = -50 Unit

2. Untuk menganalisis biaya tenaga kerja dengan menggunakan model 3 selisih, pertama-tama kita perlu menentukan data yang dibutuhkan, yaitu:

Upah langsung per jam yang seharusnya dibayarkan (S)

Upah langsung per jam yang sebenarnya dibayarkan (A)

Jumlah jam kerja langsung yang sebenarnya (Q)

Jumlah jam kerja langsung yang seharusnya (S)

Berdasarkan informasi yang diberikan, kita sudah memiliki nilai S (upah langsung per jam yang seharusnya dibayarkan, yaitu Rp 1.200) dan Q (jumlah jam kerja langsung yang sebenarnya, yaitu 7.240 jam). Selanjutnya, kita perlu menghitung nilai A (upah langsung per jam yang sebenarnya dibayarkan) dan S (jumlah jam kerja langsung yang seharusnya).

Untuk menghitung nilai A, kita bisa menggunakan rumus A = (Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya) / (Jumlah jam kerja langsung yang sebenarnya)

Jadi, A = Rp9.050.000,00 / 7.240 jam = Rp1.243,78 per jam

Untuk menghitung nilai S, kita bisa menggunakan rumus S = (Harga pokok per unit) / (Upah langsung per jam yang seharusnya dibayarkan)

Jadi, S = Rp22.750,00 / Rp1.200 per jam = 18,96 jam per unit

Setelah kita mengetahui nilai A dan S, kita bisa menghitung biaya tenaga kerja dengan menggunakan rumus 3 selisih, yaitu:

Biaya tenaga kerja = (A - S) x Q

Jadi, biaya tenaga kerja = (Rp1.243,78 - Rp1.200 per jam) x 7.240 jam = Rp35.780,80

Dengan demikian, biaya tenaga kerja yang sebenarnya terjadi pada bulan Desember 2022 adalah Rp35.780,80.

3. Analisis BOP dengan model 4 selisih:

Selisih BOP Variabel Sesungguhnya: 4482,500 - 4536,000 = -53,500

Selisih BOP Tetap Sesungguhnya: 3025,000 - 3024,000 = 1000

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh RandiYT181 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 25 Mar 23