Spoilage yang diakui perusahaan dapat terdiri atas dua macam. Dapatkah

Berikut ini adalah pertanyaan dari widyaacahyani pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Spoilage yang diakui perusahaan dapat terdiri atas dua macam. Dapatkah saudara/i menjelaskan dua macam spoilage yang diakui perusahaan tersebut dan bagaimana perlakuan perusahaan dua macam spoilage tersebut!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Dalam konteks akuntansi, spoilage merujuk pada produk yang rusak, cacat, atau tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat mengakui dua macam spoilage, yaitu spoilage normal dan spoilage abnormal.

1. Spoilage Normal:

Spoilage normal merujuk pada kerugian yang diharapkan atau wajar terjadi dalam proses produksi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti kerusakan fisik selama produksi, penyimpangan dalam proses produksi, atau persyaratan kualitas yang ketat. Spoilage normal dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses produksi dan diperlakukan sebagai biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan.

Perlakuan perusahaan terhadap spoilage normal dapat meliputi:

- Menganggap spoilage normal sebagai biaya produksi dan mengalokasikan biaya tersebut ke produk-produk yang selesai.

- Mencatat spoilage normal dalam jurnal akuntansi sebagai biaya produksi terpisah dan mengalokasikan biaya tersebut ke produk-produk yang selesai.

- Menggunakan metode estimasi atau pengalokasian yang tepat untuk menghitung biaya spoilage normal dan memperhitungkannya dalam harga jual produk.

2. Spoilage Abnormal:

Spoilage abnormal merujuk pada kerugian yang tidak diharapkan atau tidak wajar terjadi dalam proses produksi. Spoilage abnormal dapat terjadi karena kegagalan mesin, kesalahan pekerjaan, atau kejadian tak terduga lainnya. Spoilage abnormal dianggap sebagai kerugian atau biaya yang tidak dapat dihindari.

Perlakuan perusahaan terhadap spoilage abnormal dapat meliputi:

- Mengidentifikasi dan mencatat spoilage abnormal secara terpisah dalam jurnal akuntansi.

- Mengklasifikasikan spoilage abnormal sebagai kerugian atau biaya non-produksi dan mengalokasikan biaya tersebut ke departemen atau akun yang relevan.

- Menganalisis penyebab spoilage abnormal dan mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi atau menghilangkan spoilage tersebut.

Dalam kedua kasus spoilage, perusahaan perlu mencatat dan mengelola biaya spoilage dengan hati-hati untuk memantau efisiensi produksi, mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh riojonathanmunthe dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 17 Aug 23