Jawaban:

Untuk menentukan unit usaha mana yang lebih baik antara divisi A dan divisi B, tidak hanya dilihat dari besarnya laba bersih dan aktiva operasi yang dimiliki, tetapi juga dilihat dari tingkat pengembalian investasi atau Return on Investment (ROI). ROI merupakan ukuran efektivitas sebuah investasi, yaitu rasio antara laba bersih yang diperoleh dengan total investasi yang dilakukan.

Untuk menghitung ROI, digunakan rumus:

ROI = (Laba bersih / Total investasi) x 100%

Dari data yang diberikan, maka ROI divisi A dapat dihitung sebagai berikut:

ROI divisi A = (Rp100 ribu / Rp1 juta) x 100% = 10%

Sedangkan untuk ROI divisi B, dapat dihitung sebagai berikut:

ROI divisi B = (Rp200 ribu / Rp10 juta) x 100% = 2%

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa divisi A lebih baik dari divisi B dalam hal tingkat pengembalian investasi atau ROI. Meskipun divisi A memiliki aktiva operasi yang lebih kecil, namun laba bersih yang diperoleh lebih besar dibandingkan divisi B sehingga ROI-nya lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam konteks ROI, divisi A lebih baik dari divisi B. Namun, dalam konteks yang lain seperti potensi pertumbuhan usaha atau strategi pemasaran, mungkin divisi B lebih unggul dibandingkan divisi A.