Jawaban:

Potong tunai atau diskon tunai adalah sebuah metode penjualan di mana pembeli diberi diskon atas pembelian yang dilakukan jika pembayaran dilakukan secara tunai. Dalam kasus ini, ada dua metode pencatatan piutang yang dapat digunakan saat potongan tunai terjadi pada penjualan:

1. Metode diskon tunai yang diterima:

Metode ini mencatat piutang sebagai nilai yang harus dibayarkan oleh pelanggan setelah dikurangi dengan potongan tunai yang diterima oleh pelanggan. Jadi, jumlah piutang yang dicatat dalam buku besar perusahaan adalah harga jual barang dikurangi dengan potongan tunai yang diberikan kepada pelanggan. Jika pelanggan membayar dalam waktu yang ditentukan oleh perusahaan, maka pelanggan akan mendapatkan diskon tunai dan membayar jumlah yang kurang dari jumlah piutang yang dicatat. Dalam hal ini, perusahaan mencatat diskon tunai sebagai pengurang piutang dalam buku besar.

Contoh:

Perusahaan ABC menjual barang senilai Rp 10.000.000 dengan potongan tunai 5% jika pelanggan membayar dalam waktu 10 hari. Jadi, piutang yang dicatat di buku besar adalah Rp 9.500.000 (Rp 10.000.000 - Rp 500.000). Jika pelanggan membayar dalam waktu 10 hari, perusahaan mencatat diskon tunai sebesar Rp 500.000 sebagai pengurang piutang.

2. Metode diskon tunai yang ditawarkan:

Metode ini mencatat piutang sebagai nilai penuh dari harga jual barang. Jika pelanggan membayar dalam waktu yang ditentukan oleh perusahaan, maka pelanggan akan mendapatkan diskon tunai dan jumlah piutang yang harus dibayar oleh pelanggan akan dikurangi. Dalam hal ini, perusahaan mencatat diskon tunai sebagai pengurang pendapatan dalam buku besar.

Contoh:

Perusahaan XYZ menjual barang senilai Rp 10.000.000 dan menawarkan diskon tunai sebesar 5% jika pelanggan membayar dalam waktu 10 hari. Jadi, piutang yang dicatat di buku besar adalah Rp 10.000.000. Jika pelanggan membayar dalam waktu 10 hari, perusahaan mencatat diskon tunai sebesar Rp 500.000 sebagai pengurang pendapatan.