Penjelasan:

Untuk menghitung koefisien elastisitas pendapatan, kita dapat menggunakan rumus:

E = ((Q2 - Q1) / Q1) / ((P2 - P1) / P1)

Dimana:

Q1 = jumlah barang pada pendapatan awal = 6

Q2 = jumlah barang pada pendapatan setelah naik = 10

P1 = pendapatan awal = Rp 3.000.000,-

P2 = pendapatan setelah naik = Rp 4.000.000,-

Maka, substitusi nilai ke dalam rumus di atas akan menghasilkan:

E = ((10 - 6) / 6) / ((4.000.000 - 3.000.000) / 3.000.000)

E = (4 / 6) / (1 / 3)

E = 2 / 2

E = 1

Dari hasil perhitungan di atas, koefisien elastisitas pendapatannya adalah 1. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan barang X bersifat unitelastis terhadap perubahan pendapatan. Artinya, jika pendapatan naik sebesar 1%, maka permintaan barang X juga akan naik sebesar 1%.

Analisisnya adalah sebagai berikut:

Jika pendapatan naik sebesar 33,33% (dari Rp 3.000.000,- menjadi Rp 4.000.000,-), maka permintaan barang X juga naik sebesar 33,33% (dari 6 menjadi 8).

Hal ini menunjukkan bahwa barang X merupakan barang yang sensitif terhadap perubahan pendapatan. Dengan kata lain, barang X termasuk ke dalam kategori barang mewah.

Dalam perspektif bisnis, hal ini dapat dimanfaatkan oleh produsen barang X untuk meningkatkan penjualan dengan cara menargetkan pasar yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi