Jawaban:

Berikut ini adalah analisis transaksi penjualan tersebut:

Harga jual barang dagangan adalah Rp. 6.000.000,-.

Harga pokok barang dagangan adalah Rp. 3.000.000,-.

Persentase diskon tunai adalah 2% (dinyatakan sebagai 2/10).

Jangka waktu diskon tunai adalah 10 hari (dinyatakan sebagai n/30, dengan "n" merupakan jangka waktu kredit).

Freight term yang berlaku adalah fob shipping point, sehingga biaya angkut dari gudang penjual ke pelabuhan laut ditanggung oleh pembeli.

Perusahaan menalangi biaya angkut dari gudang penjual ke gudang pembeli sebesar Rp. 100.000,-.

Berdasarkan analisis tersebut, maka perhitungan transaksi penjualan adalah sebagai berikut:

Harga pokok barang dagangan = Rp. 3.000.000,-

Harga jual barang dagangan = Rp. 6.000.000,-

Keuntungan kotor = Harga jual - Harga pokok = Rp. 6.000.000,- - Rp. 3.000.000,- = Rp. 3.000.000,-

Diskon tunai = 2% x Rp. 6.000.000,- = Rp. 120.000,-

Harga setelah diskon tunai = Rp. 6.000.000,- - Rp. 120.000,- = Rp. 5.880.000,-

Biaya angkut yang ditanggung pembeli = 0 (karena fob shipping point)

Biaya angkut yang ditalangi perusahaan = Rp. 100.000,-

Jumlah tagihan pembeli sebelum dikurangi biaya diskon tunai = Rp. 5.880.000,- + Rp. 100.000,- = Rp. 5.980.000,-

Jumlah diskon tunai yang diberikan kepada pembeli = Rp. 120.000,-

Jumlah tagihan pembeli setelah dikurangi diskon tunai = Rp. 5.980.000,- - Rp. 120.000,- = Rp. 5.860.000,-

Dengan demikian, jumlah tagihan pembeli setelah dikurangi diskon tunai adalah Rp. 5.860.000,-. Jika pembeli membayar tagihan tersebut dalam jangka waktu 10 hari, maka pembeli berhak mendapatkan diskon tunai sebesar Rp. 120.000,-. Namun, jika pembeli tidak membayar dalam jangka waktu tersebut, maka pembeli harus membayar tagihan sebesar Rp. 5.860.000,- secara penuh tanpa mendapatkan diskon tunai.

Penjelasan:

semoga jawaban dar saya membantu anda....!!!