Berikut ini adalah pertanyaan dari febrianidimara02 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Nyeri yang muncul setelah berolah raga (apalagi jika sudah lama tidak berolah raga, atau baru melakukan olah raga tersebut setelah sekian lama tidak berolah raga atau sebelumnya tidak pernah melakukan gerakan olah raga tersebut) disebut dengan istilan Delayeed onset muscle soreness (DOMS). Namun, jika selama berolah raga terjadi peristiwa yang dicurigai sebagai cidera, maka bisa saja keluhan nyeri tersebut adalah suatu bentuk cidera otot atau tulang (otot di dalam robek, tendon robek, yang lebih dikenal dengan istilan sprain).
Kedua hal di atas DOMS dan sprain jika kondisinya tidak parah seharusnya akan membaik seiring dengan berjalannya waktu. DOMS merupakan sesuatu yang wajar karena pada saat berolah raga sebenarnya secara normal otot-otot kita mengalami kerusakan-kerusakan kecil. Kerusakan-kerusakan kecil ini justru adalah efek yang diharapkan dari olah raga. Dengan adanya kerusakan-kerusakan kecil pada otot maka tubuh akan mencoba memperbaiki otot tersebut dan hasil memperbaiki otot tersebut biasanya akan menghasilkan otot yang lebih baik (kekuatannya lebih kuat, ukurannya lebih besar, dan efek positif lainnya). Namun, pada DOMS tubuh "kaget" karena olah raga dilakukan secara tiba-tiba. Tubuh belum terbiasa dengan kegiatan berat yang dilakukan saat berolah raga. Kondisi ini sebenarnya sama persis dengan kondisi dimana seseorang mengalami pundak yang pegal setelah sehari sebelumnya pergi ke kantor dengan tas yang berat dan penuh. Kondisi seperti ini disebut DOMS atau Delayed onset muscle soreness.
Akan tetapi, jika terdapat tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan maka hal ini dapat saja merupakan hal yang lebih serius daripada DOMS. Jika terjadi pipis yang gelap (merah atau coklat) maka merupakan tanda kerusakan otot yang lebih parah sehingga sebaiknya mengunjungi dokter. Kondisi ini disebut rhabdomiolisis (kerusakan otot tubuh yang mencapai kematian otot). Kondisi ini juga sering terjadi akibat aktivitas fisi atau olah raga yang berat (misalnya tiba-tiba olah raga, atau ikut marathon, atau angkat beban yang berat).
Jika tidak ada gejala yang mengkhawatirkan, maka hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Menunggu hingga gejala mereda seiring dengan berjalan waktu. Butuh 10-14 hari untuk otot memperbaiki kerusakan yang terjadi. Akan tetapi, ini jangan membuat berhenti dari olah raga. Biasanya jika olah raga telah dilakukan secara rutin maka tubuh akan cepat beradaptasi dan episode-episode berikutnya dari olah raga akan lebih baik dan tidak akan menyebabkan nyeri.
2. Pastikan pemanasan dan peregangan yang dilakukan sebelum berolah raga cukup. Ingat, pemanasan mempersiapkan otot untuk siap berolah raga sehingga performa saat berolah raga meningkat dan menghindari cidera. Pendinginan/peregangan membantu mengembalikan otot ke posisi istirahat dan akan membantu mengurai keluhan-keluhan setelah olah raga.
3. Berolah raga sebaiknya tidak dilakukan secara berturut-turut.Berikan waktu istirahat untuk tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak (rusak dalam arti positif). Misalnya berolah raga 2-3 kali per minggu dengan ada selang hari istirahat (misalnya Senin--Kamis--Sabtu).
4. Nyeri yang dirasakana sebaiknya diatasi dengan kompres hangat dan Paracetamol 500 mg yang diulang setiap setiap 5-6 jam jika dirasa masih diperlukan. Hanya obat ini yang cukup aman digunakan secara bebas. Penggunaan anti nyeri yang lebih kuat menurut laporan penelitian tidak berefek yang signifikan dalam menurunkan keluhan dan cenderung membuat kejadian efek samping obat. Jika tablet paracetamol 500 mg tidak memperbaiki gejala, cobalah minum tablet 650 mg atau 800 mg. Hitunglah dosis paracetamol yang diminum dalam 24 jam, jangan melebihi 4000 mg. Selama di bawah 4000 mg dalam 24 jam seharusnya obat ini masih aman digunakan.
5. Konsumsi cairan yang cukup dan makanan yang tinggi protein. Protein adalah bahan baku untuk proses penyembuhan otot.
6. Jika gejala dirasa sangat tidak nyaman, tidak mampu ditahan, atau ada gejala penyerta yang mengkhawatirkan maka cobalah kunjungi dokter. Dengan penjelasan yang lebih komprehensif dan diskusi yang lebih mendalam mungkin dapat diberikan obat antinyeri yang lebih kuat.
7. Beristirahatlah.
semoga bermanfaat
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kimberlylo dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 03 May 22