Jawaban:

Sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia, bahasa Belanda menjadi bahasa resmi yang digunakan oleh pemerintah kolonial dan digunakan secara luas dalam dunia bisnis, pendidikan, dan keagamaan. Bahasa Indonesia, yang merupakan turunan dari bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia, tidak diakui sebagai bahasa resmi dan hanya digunakan secara informal oleh masyarakat Indonesia.

Pada masa pra kemerdekaan, bahasa Indonesia mulai digunakan secara lebih luas dalam kegiatan politik dan kebangsaan. Pemimpin pergerakan kemerdekaan seperti Soekarno dan Hatta menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato-pidato politiknya dan mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara dan digunakan secara luas dalam kegiatan pemerintahan, pendidikan, dan media.

Bahasa Jepang juga memiliki hubungan historis dengan bahasa Indonesia pada masa pra kemerdekaan. Selama masa penjajahan Jepang di Indonesia (1942-1945), bahasa Jepang menjadi bahasa resmi yang digunakan oleh pemerintah Jepang dan digunakan secara luas dalam kegiatan pemerintahan, pendidikan, dan kemiliteran. Setelah Indonesia merdeka, penggunaan bahasa Jepang terus berkurang dan sekarang hanya digunakan oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia yang memiliki hubungan dengan Jepang.

Bahasa daerah juga memiliki hubungan historis dengan bahasa Indonesia pada masa pra kemerdekaan. Selama masa penjajahan Belanda, bahasa daerah digunakan secara luas oleh masyarakat di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, bahasa daerah masih digunakan oleh masyarakat di daerah-daerah tersebut dan diakui sebagai bahasa sehari-hari yang sah di samping bahasa Indonesia yang menjadi bahasa resmi negara.