Tiga tanda kromatis dan fungsinya dalam notasi balok adalah kres (menaikkan setengah nada), mol (menurunkan setengah nada, dan pugar (mengembalikan nada).

Pembahasan

Tanda kromatis (kadang disebut juga tanda aksidental) adalah tanda-tanda yang digunakan untuk mengubah interval nada tertentu sebesar setengah jarak/interval. Tanda kromatis tersebut diletakkan di sebelah kiri not/nada yang diubah. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari setiap tanda kromatis:

Kres/sharp (♯) digunakan untuk menaikkan nada sebesar setengah jarak. Dalam solmisasi, nada yang diberi tanda kres mendapat akhiran "is". Contohnya C menjadi Cis, A menjadi Ais, F menjadi Fis.

Mol/flat (♭) digunakan untuk menurunkan nada sebesar setengah jarak. Dalam solmisasi, nada yang diberi tanda mol mendapat akhiran "es". Contohnya B menjadi Bes, D menjadi Des, E menjadi Es.

Pugar/natural (♮) digunakan untuk mengembalikan nada-nada yang telah diubah ke nada awal. Contohnya, Ges menjadi G, Ais menjadi A, Cis menjadi C.

Tanda kromatis berfungsi sepanjang satu birama. Artinya, apabila sebuah nada memiliki tanda kromatis, semua nada yang sama yang dimainkan setelah nada tersebut juga diubah nadanya hingga birama tersebut berakhir, nada tersebut bersambung ke birama berikutnya atau terjadi perubahan tanda kromatis lagi pada nada tersebut sebelum birama berakhir.

Selain ketiga tanda kromatis tersebut, terdapat dua tanda kromatis lain yang lebih jarang ditemukan penggunaannya dalam notasi musik. Kedua tanda tersebut adalah:

Kres ganda/double sharp (), berfungsi untuk menaikkan nada sebesar satu jarak. Dalam solmisasi, nada yang memiliki kres ganda mendapat akhiran isis (C menjadi Cisis, F menjadi Fisis, Ais menjadi Aisis).

Mol ganda/double flat (), berfungsi untuk menurunkan nada sebesar satu jarak. Dalam solmisasi, nada yang memiliki mol ganda mendapat akhiran eses (B menjadi Beses, G menjadi Beses, E menjadi Eses).

Untuk membatalkan perubahan nada yang disebabkan oleh kedua tanda kromatis ganda tersebut, tanda pugar dapat digunakan