Berikut ini adalah pertanyaan dari husiencahyadi pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
DULU setiap pergelaran wayang kulit, tamu kehormatan ditempatkan di balik layar atau kelir. Penonton yang bukan undangan menonton dari depan layar atau di belakangnya dalang. Kalau sekarang semua penonton wayang baik undangan maupun bukan, semua berada di depan layar.
"Dua-duanya tidak salah, karena dalam memahami cerita dan pertunjukan wayang itu sebaiknya dari dua sisi," kata dalang Ki Parjaya SSn (64) atau Mas Riya Cerma Kandhawijaya kepada KRJOGJA.com di Pendapa Tamansiswa Yogyakarta, Selasa (25/8/2020).
Ki Parjaya pernah mendalang dan melatih para dalang di Suriname. Dalam pergelaran wayang, tokoh yang benar atau baik berada di sebelah kanan. Tokoh yang salah atau jelek di sebelah kiri. Itu kalau menonton di depan layar. Kalau menontonnya dari balik layar, tokoh yang benar di sebelah kiri sedang tokoh yang salah atau jelek di sebelah kanan.
Menurut Ki Parjaya itu artinya dalam memahami cerita wayang dan juga kehidupan ini sebaiknya dari dua sisi. Tidak boleh mengklaim hanya dirinya yang betul. Harus dilihat, betul bagi si A belum tentu betul bagi si B. Itu ditunjukkan dari pergelaran wayang kulit yang bisa ditonton dari dua sisi, di mana posisi wayang berkebalikan.
Menonton dari balik layar, itu menggambarkan hubungan mahluk dengan Sang Pencipta. Jadi adanya hitam dan putih. Sedang dari sisi tontonan dari balik layar wayang seperti hidup bergerak sendiri. Dulu lampu pergelaran wayang kulit menggunakan blencong, lampu minyak. Apinya bergerak-gerak tertiup angin. Memberi efek bayangan wayang seperti bernafas. Pertunjukan wayang memang mempertunjukan bayangan.
Perkembangan zaman pertunjukan wayang kulit sekarang menggunakan lampu listrik.Bahkan juga menggunakan lampu-lampu pertunjukan. Sedang menonton wayang dari depan layar bisa melihat warna wayang yang setiap warna ada maksudnya. Bisa melihat aksi ki dalang dalam memainkan wayang.
"Wayang itu bukan hanya tontonan tapi juga tuntunan," kata Ki Parjaya.
Dulu pergelaran wayang betul-betul lebih mementingkan tuntunannya. Sindhen atau waranggana cukup satu orang dan duduknya menghadap wayang membelakangi penonton.Sekarang sindhen dalam pergelaran wayang bisa sampai 10 orang duduknya membelakangi wayang menghadap penonton. Belum lagi masih ditambah bintang tamu.
Menurut Ki Parjaya seseorang bisa dilihat tingkat kedewasaannya dari bagaimana dia menonton wayang. Dalang yang disukainya siapa. Lalu tokoh wayang kesukaannya siapa. Memahami tokoh wayang juga sebaiknya dari dua sisi. Karena gambaran manusia, ada baiknya ada buruknya.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nad840p dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 22 Aug 23