Kebijakan moneter mencakup kebijakan yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga, termasuk:

1. Menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga Bank Indonesia
2. Menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah
3. Merubah rasio pinjaman kredit

Pembahasan:

Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mengatur perekonomian dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua kebijakan untuk mengatur perekonomian dan mengatasi kondisi ekonomi seperti krisis ekonomi atau  inflasi yang terlalu tinggi.

Kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia, antara lain adalah:  

1. Menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga Bank Indonesia

Bila ekonomi sedang lesu, atau aktivitas perekonomian berkurang, maka Bank Indonesia sebagai bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan BI (BI rate). Dengan suku bunga yang lebih kecil, pengusaha dapat lebih mudah meminjam untuk modal usaha. Demikian pula, konsumen dapat lebih mudah meminjam untuk keperluan konsumsi seperti pembelian rumah atau kendaraan bermotor. Dengan meningkatnya aktivtas perekonomian ini, kondisi ekonomi yang lesu dapat perlahan dipulihkan.  

Sebaliknya bila inflasi terlalu tinggi, maka Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan BI. Hal ini akan mengurangi jumlah kredit dan spekulasi di pasar.

2. Menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah

Tingkat nilai rupiah yang tidak stabil akan memberatkan pelaku ekonomi, baik eksportir, importir maupun konsumen.  

Eksportir akan mengalami kesulitan bila nilai rupiah naik terlalu drastis, karena akan membuat harga barang mereka menjadi lebih mahal dan sulit ebrsaing dengan penjual dari negara lain. Sebaliknya, nilai rupiah yang turun terlalu rendah akan merugikan importir karena mereka akan membayar dalam jumlah yang lebih besar untuk pembelian dari luar negeri.

Karena itu, pemerintah harus menjaga kestabilan nilai rupiah agar kondisi ekonomi bisa membaik.  

3. Merubah rasio pinjaman kredit

BI menetapkan rasio yang harus dipatuhi oleh penyedia pinjaman (bank dan lembaga keuangan lainya), yaitu rasio dana yang dimiliki dan dipinjamkan. Demikian juga peminjam juga memiliki rasio pinjaman terhadap penghasilan yang harus ditepati.

Sama seperti penurunan suku bunga, pelonggaran rasio ini akan memudahkan akses pinjaman, dan menggerakkan perekonomian.  

Sebaliknya, bila dinilai terlalu  banyak kredit bermasalah dalam masyarakat, BI dapat mengetatkan rasio ini untuk mengurangi resiko kredit macet.

Pelajari lebih lanjut

1. Apa perbedaan antara kebijakan fiskal dan moneter?  

yomemimo.com/tugas/2668431  

2. Dampak pengaruh APBN dan APBD dalam sektor moneter?

yomemimo.com/tugas/14062958  

Detail Jawaban  

Kode: 9.10.6

Kelas: IX  

Mata pelajaran: IPS  

Materi: Bab 6 - Uang dan Lembaga Keuangan

Kata kunci: Kebijakan Moneter