Berikut ini adalah pertanyaan dari riskyaekyyy pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Mentalitas:
Manusia pada jaman purba mereka menyalakan api dengan batu/digesek, memakan daging/minum air tanpa di masak.
Agraria
kasus tanah di Meruya Selatan Jakarta Barat.
Terjadinya kekeringan di sebuah desa, harga tanah di jakarta mahal setiap tahunnya
Kebudayaan
Upacara Ngaben
Penjelasan:
Mentalitas:
Agraria:
Kita ambil satu contoh kasus tanah di Meruya Selatan Jakarta Barat. Kasus pertanahan ini cukup kolosal dan menarik perhatian bangsa selama tahun 2010. Areal seluas 59 hektar, yang di atasnya telah berdiri ribuan bangunan, termasuk fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas, yang mayoritas mengantongi sertifikat tanah, tiba-tiba terancam tergusur. Konon proses jual belinya puluhan tahun yang lalu bermasalah. Di tingkat kasasi, Mahkamah Agung telah memerintahkan agar tanah di Meruya Selatan Jakarta Barat itu dikosongkan karena telah menjadi hak PT Porta Nigra.
Masyarakat pun resah. Harga tanah dan bangunan di sana mendadak turun. Real estate merugi. Banyak pihak menduga ini hanya akal-akalan mafia tanah untuk dapat memborong tanah dengan harga murah. Gubernur DKI konon siap pasang badan membela masyarakat melakukan upaya Peninjauan Kembali. Sementara itu pengacara PT Porta Nigra menuduh BPN telah sewenang-wenang saat memberikan sertifikat atas tanah yang sedang dijadikan sita jaminan. Lepas dari soal kepastian hukum kasus tersebut, kondisi ini menjadi potret buruk betapa kebijakan pertanahan kita menjadi akar konflik tidak hanya antar rakyat vs rakyat, tapi juga rakyat dan pemerintah vs pengusaha.
Sejarah membuktikan, pada negara-negara agraris seperti Indonesia, tanah merupakan faktor produksi sangat penting karena menentukan kesejahteraan hidup penduduk negara bersangkutan. Paling sedikit ada tiga kebutuhan dasar manusia yang tergantung pada tanah. Pertama, tanah sebagai sumber ekonomi guna menunjang kehidupan. Kedua, tanah sebagai tempat mendirikan rumah/ tempat tinggal. Ketiga, tanah sebagai kuburan. Itulah kebutuhan dasar manusia yang sulit dihindari. Sayangnya masalah pertanahan dari masa ke masa kurang mendapatkan perhatian pada porsi yang seharusnya.
Sejarah panjang bangsa Indonesia dari jaman kerajaan dahulu sampai dengan saat ini juga memiliki andil terhadap corak kebijakan pertanahan yang berlaku di tanah air. Setiap masa tersebut ikut mewarnai pola-pola pengelolaan tanah dan kebijakan tentang pertanahan.
Kebudayaan:
Upacara Ngaben merupakan bagian dari ajaran agama Hindu. Tradisi ini bertujuan untuk menyucikan arwah orang meninggal. Bentuknya berupa pembakaran jenazah yang diletakkan dalam sebuah wadah. Setelah menjadi abu, pihak keluarga melarungkan ke laut atau sungai sebagai tanda melepaskan jiwa agar bersatu dengan Sang Pencipta.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh LGJA dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 11 Dec 22