Jawaban:

Malam telah menunjukkan kegelapannya, mentari telah menyembunyikan sinarnya, cahaya bulan dan bintang bersahut-sahutan dilangit. Angin malam menghembuskan udara yang membuat kulit serasa merinding. Saat itu ada sepasang mata yang hobi menatap indahnya langit malam. Melihat seberapa indahnya kebesaran dan keagungan tuhannya.Anak itu mengingat sebuah kalimat dari sebuah buku yang pernah dibacanya “Sabar Itu Indah... mungkin saat ini diberi cobaan yang begitu berat, jangan bersedih, allah bersama kita. Ketika semua menyatu, hanya satu yang tersisa, itulah kesabaran. Karena sesungguhnya kemenangan datang akan datang bersama kesabaran”“Tapi selama ini? Apa gunanya aku bersabar jika yang tak ada yang di dapat? Apa gunanya kesabaranku selama ini? Atau semua masalah ini belum berakhir?” Tiba tiba hatinya berkecamuk bercampur emosi. Fikirannya mencoba menenangkan.Setelah ia menenangkan dirinya, jawaban-jawaban pertanyaan itu telah terlintas dikepalanya. “Apa gunanya aku bersabar? Coba fikirkan sekali lagi, jika aku tak bersabar mungkin saja aku sudah hanyut dalam masalah, dan mungkin aku tidak seperti sekarang. mungkin aja aku sudah gigit jari disini. Seharusnya aku harus bersyukur”Hatinya berkata lagi “Atau masalah ini belum berakhir? Memang hal yang satu ini belum berakhir, tapi allah menyimpan sejuta rahasia dibalik semua itu.” tiba-tiba ia kembali mengingat tentang jawabannya di pertanyaan pertama ”Jika masalah cepat selesai, mungkin allah tidak pernah mengajariku bersabar? Aku bukanlah hamba yang baik jika allah tidak pernah mengajariku bersabar?”Anak itu terdiam, tatapannya saat itu kosong, rasanya hati dan fikirannya benar benar terkuras karena konfliknya itu. Jangan pernah bersedih atas cobaan yang diberikan allah sungguh semua yang terjadi pasti Ada hikmahnya, ada berjuta maksud yang terkandung dalam semua itu, tanpa kita sadari. Setiap cobaan yang diberi allah berarti pertanda allah sayang pada kita, allah ingin kita menjadi insan yang mulia. Selagi kita masih mengingatnya dan mengikuti perintahnya.Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata “Ketahuilah bahwa sabar jika di pandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan mebusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.”

Penjelasan:

semoga membantu