Jawaban:

Pajak telah menjadi bagian penting dari keuangan negara sepanjang sejarah. Dalam konteks perkembangan pajak di Indonesia, perjalanan ini dimulai dengan pajak dari tanah, kemudian berkembang menjadi pajak dari kawasan. Berikut ini adalah analisis perkembangan pajak dari tanah ke kawasan:

1. Pajak dari tanah

Pajak dari tanah sudah ada sejak masa kerajaan di Indonesia. Pajak ini biasanya dikenakan kepada petani atau orang-orang yang memiliki tanah, dan jumlahnya bervariasi tergantung pada luas tanah yang dimiliki. Pajak dari tanah juga dikenakan pada lahan-lahan milik kerajaan dan bangsawan. Pajak dari tanah biasanya diberikan dalam bentuk beras atau hasil panen.

2. Pajak dari kawasan

Perkembangan ekonomi dan urbanisasi mengubah pola pemungutan pajak di Indonesia. Pajak dari kawasan, yang dikenakan pada orang yang memiliki atau menyewa properti di suatu kawasan, mulai diterapkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Pajak ini dikenakan pada bangunan, tanah, dan properti lainnya yang berada di kawasan tersebut. Pajak dari kawasan juga dikenal sebagai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Dalam perkembangannya, pajak dari kawasan menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi pemerintah daerah di Indonesia. Selain PBB, pemerintah daerah juga menerapkan pajak dari kawasan lainnya, seperti pajak reklame, pajak hotel, pajak restoran, dan lain-lain.

Dalam kesimpulannya, perkembangan pajak di Indonesia telah mengalami perubahan dari pajak dari tanah menjadi pajak dari kawasan seiring dengan perkembangan ekonomi dan urbanisasi. Pajak dari kawasan menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi pemerintah daerah di Indonesia dan memiliki berbagai jenis seperti pajak bumi dan bangunan, pajak reklame, pajak hotel, dan lain-lain.