Jawaban:

The Battle of Okaniwa :

The Battle of Okaniwa  atau peperangan Okaniwa adalah pertempuran utama dari Perang Pasifik berjuang di pulau Okinawa oleh Angkatan Darat Amerika Serikat dan Korps Marinir Amerika Serikat ( USMC) pasukan melawan Tentara Kekaisaran Jepang . [16] Invasi awal Okinawa pada tanggal 1 April 1945, adalah serangan amfibi terbesar di Teater Pasifik pada Perang Dunia II . [17][18] Kepulauan Kerama yang mengelilingi Okinawa ditangkap terlebih dahulu pada tanggal 26 Maret (L-6) oleh Divisi Infanteri ke-77 . Pertempuran 98 hari itu berlangsung dari 26 Maret hingga 2 Juli 1945. Setelah kampanye panjang penjelajahan pulau , Sekutu berencana menggunakan Pangkalan Udara Kadena di pulau besar Okinawa sebagai pangkalan untuk Operasi Downfall , invasi yang direncanakan ke Pulau asal Jepang , sejauh 340 mi (550 km).

Amerika Serikat menciptakan Angkatan Darat Kesepuluh , kekuatan lintas cabang yang terdiri dari Angkatan Darat AS Divisi Infanteri ke- 7 , 27 , 77, dan 96 dengan Divisi Marinir ke- 1 , ke-2 , dan ke - 6 USMC , untuk bertempur di pulau itu. Kesepuluh adalah unik karena memiliki Angkatan Udara Taktis (komando gabungan Angkatan Darat-Marinir), dan juga didukung oleh gabungan pasukan angkatan laut dan amfibi.

Pertempuran itu disebut sebagai "topan baja" dalam bahasa Inggris, dan tetsu no ame ("hujan baja") atau tetsu no bōfū ("angin baja yang keras") dalam bahasa Jepang. [19] [20] Julukan tersebut merujuk pada keganasan pertempuran, intensitas serangan kamikaze Jepang dan banyaknya kapal dan kendaraan lapis baja Sekutu yang menyerang pulau itu. Pertempuran itu adalah salah satu yang paling berdarah di Pasifik, dengan sekitar 160.000 korban gabungan: setidaknya 50.000 Sekutu dan 84.166–117.000 Jepang, [21] [12] : 473–4 termasuk wajib militer Okinawa yang mengenakan seragam Jepang. [13][6] 149.425 orang Okinawa terbunuh, mati karena bunuh diri atau hilang, kira-kira setengah dari perkiraan 300.000 penduduk lokal sebelum perang. [6]

Dalam operasi angkatan laut di sekitar pertempuran tersebut, kedua belah pihak kehilangan banyak kapal dan pesawat, termasuk kapal perang Jepang Yamato . Setelah pertempuran, Okinawa menyediakan tempat berlabuh armada, area penyerangan pasukan, dan lapangan udara di dekat Jepang sebagai persiapan untuk invasi yang direncanakan ke pulau-pulau asal Jepang.

Penjelasan: