Nasionalisme adalah ideologi yang menekankan pada kepentingan nasional dan kebangsaan, serta keyakinan bahwa kepentingan nasional harus diutamakan di atas kepentingan individu atau kelompok. Hal ini dapat memicu munculnya organisasi-organisasi seperti Budi Utomo dan SI sebagai alat perlawanan terhadap penjajah.

Pada saat itu, Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda yang telah menguasai wilayah ini selama berabad-abad. Nasionalisme menjadi salah satu ideologi yang berkembang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Organisasi Budi Utomo didirikan pada tahun 1908 oleh sekelompok intelektual Indonesia yang terinspirasi oleh nasionalisme. Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan Indonesia, serta memperjuangkan hak-hak politik dan ekonomi rakyat Indonesia.

Sedangkan SI (Sarekat Islam) didirikan pada tahun 1912 oleh para ulama dan tokoh masyarakat Islam. Organisasi ini juga memiliki tujuan yang sama dengan Budi Utomo, yaitu memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia serta melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia. Namun, SI memiliki basis massa yang lebih luas karena berhasil menarik dukungan dari para buruh dan petani.

Kedua organisasi tersebut menjadi alat perlawanan terhadap penjajah Belanda dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti mengadakan rapat-rapat, mengadakan demonstrasi, dan menyebarkan ide-ide nasionalisme melalui media massa. Dalam prosesnya, organisasi-organisasi tersebut berhasil membentuk kesadaran nasionalisme dan memperkuat persatuan dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nasionalisme menjadi dasar dan ideologi yang melandasi pembentukan organisasi-organisasi seperti Budi Utomo dan SI, sehingga mampu menjadi alat perlawanan kepada penjajah Belanda dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan Indonesia.