Jawaban:

Syair Perahu, karya Hamzah Fansuri

Bait 1:

Inilah gerangan suatu madah

mengarang syair terlalu indah

membetuli jalan tempat berpindah

di sanalah i'tikat diperbetuli sudah

Dalam bait ini seseorang (gerangan) yang diibaratkan dengan sebuah armada perahu (madah). Seseorang ini yang ingin bersungguh-sungguh (i'tikat) memperbaiki pribadinya dan kembali ke jalan yang benar.

Bait 2:

wahai muda kenali dirimu,

ialah perahu tamsil tubuhmu,

tiadalah berapa lama hidupmu,

ke akhirat jua kekal diammu

dengan cara 'kenali dirimu' agar dapat memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang benar. Diibaratkan tubuh sebagai perahu (tamsil) yang tidak akan hidup selamanya di dunia dan akhirnya abadi di akhirat.

Bait 3:

Hai muda arif-budiman,

hasilkan kemudi dengan pedoman,

alat perahumu jua kerjakan,

itulah jalan membetuli insan.

Menyapa para pemuda dengan pujian yang baik (arif-budiman), agar mengarungi bahtera kehidupan dengan pedoman, dengan mempersiapkan segala hal yang digunakan untuk menjadi manusia yang kembali ke jalan yang benar.

Bait 4:

Perteguh jua alat perahumu,

hasilkan bekal air dan kayu,

dayung pengayuh taruh di situ,

supaya laju perahumu itu

mengokohkan pedoman dengan bekal berbagai keperluan atau kebutuhan nantinya di tempat yang akan dituju berupa iman dan takwa, agar tidak ada hambatan menuju hidup yang lebih baik lagi.

Bait 5:

sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar

Pada beras bekal jantanlah taksir

Niscaya sempurna jalan yang kabir

setelah menyiapkan diri dengan kayu (papan) dan ayar (air = sumber kehidupan), mulailah mengerjakan apa yang diniatkan. Tetapi persiapan yang telah diniatkan, harus dikerjakan dengan hati yang teguh, agar apa yang dikerjakan dapat tercapai dengan sekali usaha saja.

JADIKAN YG TERCERDAS SAYA MOHON PLISS ^w^