Perlakuan akuntansi terkait transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pada tanggal 1 November 2015, PT Perdana harus mencatat biaya perolehan tambang emas sebesar 6 miliar.

2. Pada tanggal 31 Oktober 2025, PT Perdana harus mencatat biaya pengembalian lokasi penambangan ke kondisi yang memenuhi kriteria ramah lingkungan yang akan datang sebesar 2,4 miliar.

3. Untuk menghitung nilai wajar dari biaya pengembalian lokasi penambangan, PT Perdana harus menggunakan tingkat diskonto 10%. Dengan demikian, nilai wajar dari biaya pengembalian lokasi penambangan adalah 2,16 miliar (2,4 miliar x (1 - 10%))

4. Selanjutnya, PT Perdana harus mencatat akumulasi amortisasi sebesar 0,84 miliar (2,4 miliar - 2,16 miliar). Akumulasi amortisasi ini harus dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi.

5. Akhirnya, PT Perdana harus mencatat nilai wajar dari biaya pengembalian lokasi penambangan sebesar 2,16 miliar pada neraca.