Jawaban:

Dalam kimia, untuk suatu senyawa organik tertentu, kelarutan dapat dipengaruhi oleh jenis dan sifat pelarut yang digunakan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah polaritas atau kepolaran pelarut. Senyawa polar cenderung lebih mudah larut dalam pelarut polar, sementara senyawa nonpolar lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar.

C6H14 adalah rumus kimia dari senyawa heksana, yang termasuk senyawa nonpolar karena terdiri dari ikatan kovalen antara atom-atom karbon dan hidrogen. Oleh karena itu, pelarut nonpolar akan memberikan kelarutan yang lebih tinggi untuk heksana.

Contoh pelarut nonpolar yang dapat digunakan untuk melarutkan heksana antara lain:

Toluena (C7H8)

Xilena (C8H10)

Petroleum ether

Kloroform (CHCl3)

Namun, perlu diingat bahwa kelarutan tidak hanya dipengaruhi oleh sifat polaritas pelarut, tetapi juga oleh suhu, tekanan, dan interaksi antara molekul senyawa dan pelarut. Oleh karena itu, dalam praktiknya, penting untuk melakukan percobaan kelarutan dengan pelarut yang berbeda untuk menentukan pelarut mana yang memberikan kelarutan paling tinggi untuk suatu senyawa organik tertentu.