Jawaban:

Beberapa faktor iklim yang memengaruhi makanan tradisional Bali seperti tum ayam antara lain:

1. Curah hujan: Bali memiliki musim hujan dan kemarau yang memengaruhi ketersediaan bahan makanan. Pada musim hujan, bahan-bahan segar seperti rempah-rempah, cabai, dan bawang sulit ditemukan. Oleh karena itu, makanan tradisional Bali seperti tum ayam bisa menjadi langka.

2. Suhu dan Kelembapan: Iklim tropis yang lembap di Bali mempengaruhi ketersediaan bahan-bahan makanan. Pada musim kemarau, bahan-bahan makanan seperti daun pisang untuk membungkus tum ayam akan mudah kering dan retak. Hal ini bisa mempengaruhi kualitas dan rasa tum ayam.

3. Pengaruh laut: Bali memiliki garis pantai yang panjang dan tradisi kuliner laut yang kaya. Faktor ini mempengaruhi variasi bahan makanan dan rempah-rempah yang digunakan dalam tum ayam. Pada musim angin timur, ikan dan bahan makanan laut lainnya akan lebih melimpah, sehingga tum ayam bisa lebih lezat.

4. Pengaruh budaya: Faktor sosial dan budaya juga memengaruhi makanan tradisional seperti tum ayam. Bali memiliki tradisi pertanian dan peternakan yang kuat, yang menjadi basis bahan makanan lokal seperti ayam dan sayuran. Hal ini mempengaruhi rasa dan komposisi tum ayam yang dihasilkan.