Setiap wilayah memiliki hasil pertambangan maritiman yang berbeda karena beberapa faktor seperti:

   Kondisi geologi: Kondisi geologi dari sebuah wilayah dapat mempengaruhi jenis mineral atau bahan tambang yang dapat ditemukan di wilayah tersebut. Misalnya, wilayah dengan kondisi geologi yang kaya akan batuan sedimen dapat memiliki hasil pertambangan maritiman seperti bijih besi, mangan, dan tembaga, sementara wilayah dengan kondisi geologi yang kaya akan batuan beku dapat memiliki hasil pertambangan maritiman seperti gas alam.

   Kondisi lingkungan maritim: Kondisi lingkungan maritim dari sebuah wilayah dapat mempengaruhi jenis tumbuhan dan hewan laut yang dapat ditemukan di wilayah tersebut. Misalnya, wilayah dengan kondisi lingkungan maritim yang kaya akan nutrien dapat memiliki hasil pertambangan maritiman seperti perikanan dan kerang-kerangan, sementara wilayah dengan kondisi lingkungan maritim yang kaya akan karang dapat memiliki hasil pertambangan maritiman seperti batu karang dan kerang-kerangan.

   Kondisi ekologi : Kondisi ekologi dari sebuah wilayah dapat mempengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang dapat ditemukan di wilayah tersebut. Misalnya, wilayah dengan kondisi ekologi yang kaya akan tumbuhan dapat memiliki hasil pertambangan maritiman seperti produk laut seperti rumput laut, sementara wilayah dengan kondisi ekologi yang kaya akan hewan dapat memiliki hasil pertambangan maritiman seperti produk laut seperti ikan dan kerang.

   Kondisi teknologi: Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi jenis bahan tambang yang dapat ditambang dan cara yang digunakan untuk menambangnya. Beberapa wilayah yang belum memiliki teknologi yang canggih akan kesulitan dalam menambang beberapa jenis bahan tambang yang memerlukan teknologi yang canggih.

   Regulasi dan perizinan: Setiap wilayah memiliki peraturan dan perizinan yang berbeda yang dapat mempengaruhi jenis pertambangan yang diizinkan dan cara yang digunakan untuk menambangnya. Beberapa wilayah mungkin memiliki peraturan yang ketat yang menyebabkan jenis pertambangan yang diizinkan sangat terbatas atau bahkan dilarang sama sekali. Beberapa wilayah juga mungkin memiliki perizinan yang lebih mudah diperoleh, sehingga memungkinkan lebih banyak perusahaan atau individu untuk melakukan pertambangan.

Secara keseluruhan, kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan setiap wilayah memiliki hasil pertambangan maritiman yang berbeda. Beberapa wilayah mungkin memiliki hasil pertambangan yang kaya akan satu jenis bahan tambang tertentu, sementara wilayah lain mungkin memiliki hasil pertambangan yang lebih beragam. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kondisi geologi, lingkungan, ekologi, teknologi, dan regulasi dari sebuah wilayah sebelum melakukan pertambangan maritiman.