Tjarda van Starkenborgh Stachouwer adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menjabat dari tahun 1936 hingga 1942, pada masa menjelang pecahnya Perang Dunia II dan pendudukan Jepang di Hindia Belanda. Beberapa kebijakan yang diterapkan oleh Stachouwer selama masa pemerintahannya antara lain:

Kebijakan pembatasan politik: Stachouwer menghadapi gerakan nasionalis Indonesia yang semakin kuat pada masa pemerintahannya. Untuk menghadapinya, Stachouwer menerapkan kebijakan pembatasan politik, yang menghancurkan partai politik dan organisasi nasionalis Indonesia, serta menekan aktivitas politik yang dianggap mengancam kekuasaan kolonial Belanda.

Kebijakan ekonomi: Stachouwer mendorong pembangunan ekonomi di Hindia Belanda, terutama dalam sektor pertanian dan industri. Namun, kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada umumnya masih menguntungkan kepentingan Belanda, dengan mengutamakan ekspor komoditas ekspor dan mengabaikan kepentingan ekonomi lokal.

Kebijakan sosial: Stachouwer melanjutkan kebijakan pemerintah kolonial sebelumnya dalam hal pengaturan tenaga kerja dan kebijakan sosial. Namun, kebijakan tersebut masih cenderung menguntungkan pihak kolonial Belanda dan tidak sepenuhnya memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat pribumi Indonesia.

Kebijakan militer: Stachouwer menghadapi ancaman perang dari Jepang pada masa pemerintahannya. Ia meningkatkan persiapan militer di Hindia Belanda untuk menghadapi ancaman tersebut, termasuk peningkatan anggaran pertahanan dan pengadaan persenjataan. Namun, persiapan militer tersebut tidak cukup efektif dalam menghadapi serangan Jepang yang akhirnya berhasil menduduki Hindia Belanda pada tahun 1942.

Kebijakan politik internasional: Stachouwer juga berupaya menjaga hubungan baik dengan pemerintah kolonial Belanda di Eropa dan berusaha memperoleh dukungan internasional untuk kebijakan Belanda di Hindia Belanda. Namun, upaya tersebut tidak cukup efektif dalam menghadapi perkembangan politik internasional dan situasi perang dunia yang akhirnya mempengaruhi nasib Hindia Belanda.

Dalam banyak hal, kebijakan yang diterapkan oleh Stachouwer cenderung mengutamakan kepentingan Belanda sebagai penguasa kolonial, dan tidak sepenuhnya memperhatikan aspirasi dan kepentingan masyarakat Indonesia. Kebijakan tersebut menjadi salah satu faktor yang memicu meningkatnya gerakan nasionalis di Indonesia dan akhirnya mengarah pada perjuangan kemerdekaan Indonesia setelah pendudukan Jepang.