a. Untuk menentukan perlambatan pengereman, kita perlu mengetahui kelajuan awal bus sebelum dilakukan pengereman dan kelajuan akhir setelah pengereman. Dari informasi yang diberikan, kita sudah mengetahui kelajuan awal bus sebesar 90 km/jam dan kelajuan akhir bus sebesar 0 km/jam setelah pengereman. Dengan menggunakan rumus perlambatan = (kelajuan awal - kelajuan akhir) / waktu, kita dapat menghitung perlambatan pengereman sebagai berikut:

Perlambatan pengereman = 25 m/detik / 10 detik = 2,5 m/s^2

b. Untuk menentukan besar gaya pengereman, kita perlu mengetahui perlambatan pengereman dan massa bus. Dari informasi yang diberikan, kita sudah mengetahui bahwa perlambatan pengereman sebesar 2,5m/s^2 dan massa bus sebesar 8 ton. Dengan menggunakan rumus F = m * a, kita dapat menghitung gaya pengereman sebagai berikut:

F = 8000 kg * 2,5m/s^2 = 20.000 N

c. Untuk menentukan jarak yang ditempuh bus selama pengereman, kita perlu mengetahui kelajuan awal dan akhir bus, serta lama waktu pengereman. Dari informasi yang diberikan, kita sudah mengetahui kelajuan awal bus sebesar 90 km/jam, kelajuan akhir bus sebesar 0 km/jam, dan lama waktu pengereman selama 10 detik. Dengan menggunakan rumus jarak = (kelajuan awal + kelajuan akhir) / 2 * waktu, kita dapat menghitung jarak yang ditempuh bus selama pengereman sebagai berikut:

Jarak yang ditempuh bus = ((90 km/jam + 0 km/jam) / 2) * 10 detik

= (25 m/detik / 2) * 10 detik = 125 meter