Jawaban:

Penjelasan:

Pada kasus tersebut, kita dapat menggunakan elastisitas silang.

Elastisitas silang = (Persentase perubahan jumlah permintaan X) / (Persentase perubahan harga Y)

Namun sebelumnya kita cari terlebih dahulu persentase perubahan:

Persentase perubahan = (Nilai baru - Nilai lama) / Nilai lama x 100%

Dalam kasus ini, nilai lama adalah 8.000 unit untuk penjualan mobil dan Rp 6.500 per liter untuk harga bensin. Sedangkan nilai baru adalah 6.000 unit untuk penjualan mobil dan Rp 7.500 per liter untuk harga bensin.

Maka persentase perubahan jumlah permintaan X adalah:

(Persentase perubahan jumlah permintaan X) = (6.000 - 8.000) / 8.000 x 100% = -25%

Artinya, penurunan penjualan mobil sebesar 25%.

Sedangkan persentase perubahan harga Y adalah:

(Persentase perubahan harga Y) = (7.500 - 6.500) / 6.500 x 100% = 15.38%

Artinya, kenaikan harga bensin sebesar 15.38%.

Maka, elastisitas silang dapat dihitung sebagai berikut:

Elastisitas silang = (Persentase perubahan jumlah permintaan X) / (Persentase perubahan harga Y)

Elastisitas silang = -25% / 15.38%

Elastisitas silang = -1.625

Dari hasil perhitungan di atas, elastisitas silang antara mobil dan bensin adalah -1.625. Hal ini menunjukkan bahwa mobil dan bensin adalah barang substitusi yang cukup erat, sehingga perubahan harga bensin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan mobil.

cmiiw