Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang pengaturan monopoli membagi karakteristik monopoli menjadi dua kelompok, yaitu monopoli alami dan monopoli buatan.

• Monopoli alami terbentuk secara alami karena adanya faktor-faktor yang menyebabkan tepat satu perusahaan yang dapat memasuki pasar tersebut. Faktor-faktor tersebut, seperti keterbatasan sumber daya alam, kebutuhan akan infrastruktur yang besar, dan sebagainya. Contoh implementasi monopoli alami di Indonesia berada di sektor pengadaan listrik dan jaringan telekomunikasi. Perusahaan yang memasuki pasar tersebut harus mendapatkan izin dari pemerintah dan harus mematuhi regulasi yang ketat. Pengaruh positif dari monopoli alamiadalah pemerintah dapat memastikan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan bagi masyarakat sedangkanpengaruh negatifnya adalah perusahaan yang menguasai monopoli tersebut dapat mematok harga tinggi tanpa adanya pesaing yang sehat.
• Monopoli buatan terbentuk karena adanya kebijakan pemerintah yang memberikan keuntungan tertentu kepada satu atau beberapa perusahaan. Hal ini dapat terjadi melalui pemberian hak eksklusif, pengaturan harga, dan sebagainya. Contoh implementasi monopoli buatan di Indonesia adalah pada sektor farmasi, dimana pemerintah memberikan hak eksklusif kepada produsen obat untuk melindungi hak paten mereka. Pengaruh positif dari monopoli buatanadalah dapat mendorong inovasi dan penelitian sedangkanpengaruh negatifnya adalah harga barang atau jasa yang terkait dengan monopoli tersebut bisa menjadi sangat tinggi dan masyarakat tidak memiliki alternatif lain yang lebih murah.

Pemerintah harus berhati-hati dalam mengatur monopoli. Apabila tidak diatur dengan baik, monopoli dapat merugikan masyarakat. Begitu pun sebaliknya, jika diatur dengan baik, monopoli dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan perekonomian negara.