Gross Domestic Product (GDP) merupakan ukuran dari total nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai final dari semua barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara, baik yang dihasilkan oleh sektor swasta maupun sektor publik.

Consumer Price Index (CPI) merupakan indeks harga yang mengukur tingkat inflasi atau kenaikan harga-harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu periode waktu tertentu. CPI dihitung dengan mengukur harga-harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga pada suatu periode waktu dan membandingkannya dengan harga-harga barang dan jasa tersebut pada periode waktu sebelumnya.

Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang sedang mencari pekerjaan tidak dapat menemukannya, atau seseorang yang sedang bekerja tidak memiliki pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tingkat pengangguran di suatu negara dapat diukur dengan menghitung persentase orang yang sedang mencari pekerjaan dari total jumlah penduduk yang berusia produktif.

Terdapat hubungan yang erat antara GDP, CPI, dan pengangguran. GDP yang tinggi menunjukkan bahwa suatu negara sedang tumbuh dan memproduksi banyak barang dan jasa, yang dapat menyebabkan naiknya harga-harga barang dan jasa, sehingga menyebabkan inflasi. Namun, jika GDP terlalu tinggi, dapat menyebabkan terjadinya pengangguran, karena terlalu banyak barang dan jasa yang diproduksi, sehingga tidak semua orang dapat bekerja. Sebaliknya, jika GDP rendah, dapat menyebabkan terjadinya pengangguran, karena tidak ada cukup barang dan jasa yang diproduksi, sehingga tidak semua orang dapat bekerja. Namun, jika GDP rendah, harga-harga barang dan jasa juga akan rendah, sehingga inflasi akan rendah.