Berikut ini adalah pertanyaan dari amevelyn317 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada diladang itu. Dia tampak gembira karena tidak ada petani yang menjaga ladangnya. (Baca juga : Aku Bukan Anak Broken Home) Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan kuda itu melihat sesuatu. “Itu seperti kulit harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit hatimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit harimau itu. Terlintaslah dibenak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya.
Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk kedalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian, beberapa domba gunung berjalan kearahnya. Kuda itu berkata dalam hati bahwa domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu meloncat kearah mereka sehingga sontak domba-domba itu kalang kabut melarikan diri. Mereka takit dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-panting berlari. (Baca juga artikel lain pada : Fungsi dan Rumus Modal MAY)
Setelah itu, kuda itu kembalu bersembunyi didalam semak-semak. Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ahhh, ada tapir menuju kemari, tapi lambat betul gerakannya. Tibalah saat kuda itu meloncat kearah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali kesemak-semak sambil bersorak penuh kemenangan didalam hutan.
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, hal ini membuatnya dia bosan. Tiba-tiba seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus dimulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak. Kucing hitam itu duduk menyantap tikus yang ia tangkap didekat pohon besar.
“Biarlah aku membuatnya kaget disana.” Fikir kuda itu. (Baca juga artikel lain pada : Grojogan Sewu Waterfall)
Saat jaraknya sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukan mengaum, dia malah meringkik. Kucing hutan menoleh kebelakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahahaha! “Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai kapanpun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman.
Kuda berkulit harimau yang menjadi tokoh pdada cerita itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran Merupan sikap yang paling indah di dunia ini.
Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk kedalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian, beberapa domba gunung berjalan kearahnya. Kuda itu berkata dalam hati bahwa domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu meloncat kearah mereka sehingga sontak domba-domba itu kalang kabut melarikan diri. Mereka takit dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-panting berlari. (Baca juga artikel lain pada : Fungsi dan Rumus Modal MAY)
Setelah itu, kuda itu kembalu bersembunyi didalam semak-semak. Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ahhh, ada tapir menuju kemari, tapi lambat betul gerakannya. Tibalah saat kuda itu meloncat kearah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali kesemak-semak sambil bersorak penuh kemenangan didalam hutan.
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, hal ini membuatnya dia bosan. Tiba-tiba seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus dimulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak. Kucing hitam itu duduk menyantap tikus yang ia tangkap didekat pohon besar.
“Biarlah aku membuatnya kaget disana.” Fikir kuda itu. (Baca juga artikel lain pada : Grojogan Sewu Waterfall)
Saat jaraknya sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukan mengaum, dia malah meringkik. Kucing hutan menoleh kebelakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahahaha! “Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai kapanpun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman.
Kuda berkulit harimau yang menjadi tokoh pdada cerita itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran Merupan sikap yang paling indah di dunia ini.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Kuda berkulit harimau yang menjadi tokoh pdada cerita itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran Merupan sikap yang paling indah di dunia ini.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh resateressa87 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 13 Jul 21