Jawaban:

Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Riko. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai petani. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan. Saat Riko mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana. “Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Bu,” ucap Riko. Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi wanita tua yang kesepian. Setelah kepergian Riko, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Riko tak pernah mengirim kabar untuknya.Hingga 5 tahun kemudian, Riko berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi pedagang yang kaya raya. Malin memiliki banyak kapal. Tak hanya itu, Riko mempunyai rumah mewah di kota. Hidup Riko tak lagi susah. Riko juga menikahi seorang perempuan yang berasal dari suatu kerajaan dan perempuan itu sangat cantik. Suatu hari, Riko ingin melihat keadaan desanya. Sudah lama sekali ia tak pulang. Riko pergi bersama istri dan banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk. Sampailah Riko di desanya. Dengan sombong ia membagikan uang kepada penduduk. Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Riko, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi ke rumah Riko, hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Riko. “Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Riko sekarang telah menjadi orang kaya.” seru tetangga itu, “Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya,” ucap ibu Riko, terkejut. “Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Riko ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan,” ucap tetangganya. Ibu Riko tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Riko dengan istrinya yang sangat rupawan. “Riko, kau pulang, Nak,” seru ibunya. Riko mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya tentang semua ini? “Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah ibumu?” tanya istri Riko, bingung. “Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru Riko. Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Riko. Ibunya lalu mengutuk Riko. “Hatimu sungguh sekeras batu, Riko. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.

Sumber :

https://dongengceritarakyat.com/cerita-malin-kundang-singkat-dongeng-legenda/

Cuman ganti nama :D