Mimpiku seindah cerita indah negeri dongeng

Berkelana ke sana dan ke sini tanpa arah pasti

  Dan kemudian luntur karena hujan melanda negeri

  Larut terbawa bersama mimpi indahku yang kudambakan

Bukan mauku untuk memaksakan diri tuk berdiri tegak

Pikiranku tertuju pada lukisan kakek moyang tahun 1987 silam

  Yang mana beliau memberikan prediksi tentang dunia

  Dan yang terasa hingga saat aku lahir di bumi ini

Indonesia di tahun 1945 telah resmi menang

Berkat kerajinan tangan para pejuang membuat bambu runcing

 Kala itupun aku sempat berpikiran buruk tentang masa lalu

 Karena Belanda bertempur memakai peluru

Apakah mungkin bambu runcing mampu menang melawan meriam.

Logiskah menang bermodal tangan kosong dibanding senjata senapan

 Lalu aku coba mengambil sebuah buku yang sudah menguning

 Aku baca sambil kuingat pesan almarhum kakekku

Tepat aku buka kembali kenangan bersama kakekku.

Halaman 99 baris ke-21 jelas tertuliskan tulisan tinta beliau.

 Memberitahu kondisi berat yang teramat pilu di masa itu.

 Kakek punya utang di warung pojok sana

Bukan ia tak mau membayar semuanya.

Kami memang bukan dari keluarga sultan Andhara

 Tetapi banyak pasukan di sana berjaga-jaga

 Dan kakek takut jika ia mati tertembak demi bayar hutangnya.