tolong besok di kumpul Analisis Unsur Kebahasaan Novel Ronggeng Dukuh

Berikut ini adalah pertanyaan dari ujij pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Tolong besok di kumpul Analisis Unsur Kebahasaan Novel Ronggeng Dukuh Paruk ​
tolong besok di kumpul Analisis Unsur Kebahasaan Novel Ronggeng Dukuh Paruk ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

1. Majas Personifikasi

Majas personifikasi yaitu kiasan yang menggambarkan sebuah benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. seperti beberapa kalimat berikut:

- Tetes-tetes embuh jatuh menimbulkan suara desih² musik yang serempak.

- Dalam kerimbunan daun-daunnya sedang dipagelarkan merdunya harmoni alam yang melantunkan kesyahduan.

- Dukuh Paruk kembali menjatuhkan pundak-pundak yang berat kembali bersimbah air mata.

Majas metafora merupakan kiasan yang mengungkapkan perbandingan. Pada novel Ronggeng Dukuh Paruk terdapat pada kalimat berikut:

Majas metafora merupakan kiasan yang mengungkapkan perbandingan. Pada novel Ronggeng Dukuh Paruk terdapat pada kalimat berikut:Mereka pantas berkejaran, bermain dan bertembang. Mereka sebaiknya tahu masa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali datang.

2. Majas Hiperbola

Majas hiperbola merupakan majas yang melebih-lebihkan sesuatu. Pada novel Ronggeng Dukuh Paruk terdapat dalam beberapa kalimat seperti berikut ini:

- Aku bisa mendengar semua bisik hati yang paling lirih sekalipun.

- Aku dapat melihat mutiara-mutiara jiwa dalam lubuk yang paling pingit.

3.Majas Simile

Majas simile merupakan majas yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atu sering disebut dengan majas perumpamaan, terdapat pada kalimat berikut:

- seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambil menjerit-jerit sejadinya.

- Ibarat meniti sebuah titian panjang berbahaya, aku hanya bisa menceritakannya kembali, mengulas serta merekamnya setelah aku sampai di seberang.

- Malam hari berlatar langit kemarau, langit seperti akan menelan segalanya kecuali apa-apa yang bercahaya.

4.Majas Sindiran

Majas sindiran merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir.

- "Si tua bangka ini sungguh sungguh tengik!"

5.Majas Metafora

Majas metafora merupakan kiasan yang mengungkapkan perbandingan. Pada novel Ronggeng Dukuh Paruk terdapat pada kalimat berikut:

Mereka pantas berkejaran, bermain dan bertembang. Mereka sebaiknya tahu masa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali datang.

semoga membantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh damiati012 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 15 Feb 22