Berikut ini adalah pertanyaan dari baeh3780 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Kisah nabi yakub dan mukjizat nabi yakub – Setiap kisah dari nabi dan rasul yang ada di dalam agama Islam pasti selalu menarik untuk diketahui, baik itu membaca kisahnya atau mendengarkan kisahnya. Bagaimanapun cara menikmati kisah nabi dan rasul di agama Islam tak masalah. Dengan mengetahui kisah nabi dan rasul, maka wawasan kita tentang kisah nabi dan rasul akan bertambah.
kisah nabi dan rasul selalu dipenuhi dengan ujian atau cobaan yang diberikan oleh Allah. Dengan ujian dan cobaan itu, maka membuktikan bahwa Allah sangat sayang dan cinta kepada hambanya. Adanya cobaan dan ujian dalam kisah nabi dan rasul membuktikan juga bahwa nabi dan rasul dalam Islam selalu penuh dengan kesabaran dalam menjalani kehidupannya.
Jika berbicara tentang kesabaran yang ada pada nabi rasul sangat banyak dan salah satu nabi yang memiliki kesabaran yang cukup tinggi adalah Nabi Ya’qub A.S. Kisah beliau menggambarkan sosok manusia yang tetap tabah walaupun sudah menghadapi berbagai macam cobaan, salah satunya adalah mendapatkan perlakuan tidak baik dari kakaknya. Kuat dan berilmu tinggi
Nabi Yakub Alaihissallam adalah salah salah satu nabi dan rasul yang sangat kuat dan berilmu tinggi. Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Shaad Ayat 45:
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ
Artinya: "Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Yakub yang mempunyai kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi)." (QS Shaad: 45)
Menurut Tafsir Alquran Hidayatul Insan yang dimaksud dengan kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu adalah para nabi dan rasul tersebut memiliki kekuatan dalam menjalankan ibadah dan ilmu yang bermanfaat.
2. Berakhlak tinggi
Selain dianugerahi kekuatan yang besar dan ilmu yang bermanfaat, Nabi Yakub Alaihissallam juga berakhlak tinggi, yakni selalu mengingatkan manusia pada alam akhirat. Dalam Surah Shaad Ayat 46, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
Artinya: "Sungguh Kami menyucikan mereka dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat." (QS Shaad: 46) Selain itu, Nabi Yakub Alaihissallam juga mengetahui takwil mimpi yang dialami Nabi Yusuf Alaihissallam. Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَىٰ أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya: "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.' Dia (ayahnya) berkata, 'Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.' Dan demikianlah, Tuhanmu memilih engkau dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu (dengan menjadikanmu nabi) dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS Yusuf: 4–6)
Menurut Tafsir Alquran Hidayatul Insan, Nabi Yakub Alaihissallam mengetahui takwil mimpi itu, yakni sebelas bintang itu adalah saudaranya, matahari adalah ibunya, sedangkan bulan adalah bapaknya.
berfirman:
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Artinya: "Dan Ibrahim mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata), 'Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.' Apakah kamu hadir ketika Yakub hendak dijemput oleh maut, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, 'Apa yang kamu sembah sepeninggalku?' Mereka menjawab, 'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan Kamu hanya tunduk patuh kepada-Nya'." (QS Al Baqarah: 132–133)
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ALIFRV55 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 25 May 23