Nabi Muhammad Shalallahu Wassalam bersabda yang artinya:" Siapa yang tidak

Berikut ini adalah pertanyaan dari najwaanjani06 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Nabi Muhammad Shalallahu Wassalam bersabda yang artinya:" Siapa yang tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami, _maka ia bukan lah dari golongan kami_"1)perawi hadits diatas adal

2) kata kata yang bergaris bawah memiliki makna?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Ibn Majah mulai belajar sejak usia dini. Namun, ia baru mulai menekuni bidang hadits pada usia 15 tahun pada seorang guru ternama saat itu, yaitu Ali bin Muhammad At-Tanafasi. Bakat dan ketertarikannya pada bidang hadits semakin berkembang.

Hal inilah yang membuat Ibnu Majah berkelana ke beberapa daerah dan negara untuk mencari, mengumpulkan, dan menulis hadits. Dia telah mengunjungi puluhan negara bagian, termasuk Rayy (Teheran), Bashrah, Kufah, Baghdad, Khurasan, Suriah, dan Mesir.

Dengan cara ini, Ibnu Majah mampu menghimpun dan menulis puluhan bahkan ratusan hadits dari sumber-sumber yang diyakini otentik. Tak hanya itu, dalam berbagai kunjungannya, ia juga banyak belajar bersama ulama setempat. Seperti Abu Bakar ibn Abi Shaybah, Muhammad ibn Abdullah ibn Numayr, Hisham ibn Ammar, Ahmad ibn Al-Azhar, Basyar ibn Adam, dan pengikut para perawi dan ulama hadits, Imam Malik dan Al-Lays.

Dari petualangan tersebut, tidak sedikit ulama yang akhirnya meriwayatkan hadits dari Ibnu Majah. Antara lain Ishaq bin Muhammad, Ali bin Ibrahim bin Salamah Al-Qattan, Ahmad bin Ibrahim, dan lain sebagainya.

Sepanjang hidupnya, Imam Ibnu Majah telah menulis puluhan buku, baik dalam bidang hadits, sejarah, fiqh, maupun tafsir. Di bidang tafsir, ia antara lain menulis Tafsir Alquranul Karim. Sedangkan di bidang sejarah, Ibnu Majah menulis kitab At-Tarikh , sebuah karya sejarah yang memuat biografi perawi hadis dari masa awal hingga masa kini. Karena tidak begitu monumental, besar kemungkinan kedua karya tersebut tidak sampai ke tangan generasi penerus umat Islam.

Yang menjadi monumental dan populer di kalangan umat Islam dan sastra klasik dari karya Ibnu Majah adalah kitab di bidang hadits yang berjudul Kitab Sunan Ibn Majah . Buku ini adalah karya terbesarnya. Dalam bidang ini, Ibnu Majah meriwayatkan sedikitnya 4.000 hadits.

Bahkan seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi, penulis buku Mu'jam Al-Mufahras li Alfaz Al-Quran(Indeks Alquran), jumlah hadits dalam kitab Sunan Ibn Majah adalah 4.241 hadits. Sebanyak 3.002 diantaranya tercatat dalam lima kitab kelompok hadits lainnya. “Tidak hanya syariat Islam, dalam kitab Sunan Ibn Majah juga membahas masalah keimanan dan muamalat. Dari sekian banyak hadits yang diriwayatkan, sebagian ulama mengkategorikan sebagian sebagai hadits lemah,” kata Baqi.

Sunan Ibn Majah ini berisi hadits-hadits yang shahih, hasan, lemah bahkan maudhu '. Imam Abul Faraj Ibnul Jauzi mengkritisi bahwa ada hampir 30 hadits maudhu 'dalam Sunan Ibn Majah meski dibantah oleh As-Suyuthi.

Atas ketekunan dan kontribusinya dalam bidang ilmu keislaman, khususnya disiplin ilmu hadits, banyak ulama yang terkesima dan menghakiminya sebagai salah satu ulama besar Islam. Seorang ulama bernama Abu Ya'la Al-Khalili Al-Qazwini, misalnya, mengatakan, “Ibnu Majah adalah seorang mukmin yang hebat, yang setuju dengan kejujurannya, bisa dijadikan argumen untuk pendapatnya. Dia memiliki ilmu yang luas dan hapal banyak. hadits. "

Ulama lain, Zahabi di Tazkiratul Huffaz , menggambarkannya sebagai ahli hadits dan mufassir (tafsir) yang hebat, penulis kitab Sunan dan tafsir, serta ahli hadits terkemuka di negaranya.

Sedangkan mufassir agung yang ulung, Ibnu Kasir, dalam karyanya, Al-Bidayah, berkata, "Muhammad ibn Yazid (Ibn Majah) adalah penulis Kitab Sunan yang terkenal. Bukunya adalah bukti dari perbuatan dan ilmunya, luasnya pengetahuan dan pandangannya, dan kredibilitas dan kesetiaannya terhadap hadits dan proposalnya dan furu '. "

Al-Imam Al-Bushiri menulis ziadah (tambahan) hadits dalam Sunan Abu Dawud yang tidak terdapat dalam Kitab Khomsah - Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Nasa'i dan Sunan Tirmidhi - sebanyak 1.552 hadits di bukunya Misbah Az-Zujajah fi Zawaid Ibn Majah , dan menunjukkan derajat sahih, hasan, dhaif dan maudhu '. “Oleh karena itu, penelitian tentang hadits di dalamnya sangat mendesak dan penting,” kata Bushiri.

Setelah sekian lama mendedikasikan hidup dan pemikirannya kepada Islam, akhirnya Khaliq memanggil Imam Ibnu Majah selamanya pada tanggal 22 Ramadhan 273 H / 887 M. Ia dimakamkan di tanah airnya, Qazwin, Irak. Umat Islam terus mengingatnya melalui berbagai karyanya, khususnya Kitab Sunan Ibn Majah yang masuk dalam Kutubus Sittah (Enam Kitab Hadits).

jawaban ada di lampiranmaaf klo slhjawaban ada di lampiranmaaf klo slhjawaban ada di lampiranmaaf klo slh

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nf26251 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 02 Jul 21